loading...
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
IPA adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala alam, baik yang
menyangkut makhluk hidup maupun benda mati. Pada prinsipnya, IPA diajarkan
untuk membekali siswa agar mempunyai pengetahuan (mengetahui berbagai cara) dan
keterampilan (cara mengerjakan) yang dapat membantu siswa untuk memahami gejala
alam secara mendalam.
Pembelajaran di SD Negeri No.153/I Ladang Peris belum berhasil
sepenuhnya, terutama dalam pemakaian media gambar. Jumlah gedung sekolah hanya
3 unit, dengan jumlah gedung yang tidak memadai dimana 1 (satu) gedung terdapat
2 (dua) rombongan belajar yaitu kelas 3 dan kelas 4. di SD Negeri No.153/I
Ladang Peris masih menggunakan kapur
untuk menjelaskan materi pelajaran guru jarang menggunakan media alat
peraga dan buku penunjang. Buku paket yang dimili pun telah banyak yang rusak,
begitu pun buku paket IPA, hampir seluruh lembarannya hilang. Karena tidak
adanya buku penunjang, maka contoh-contoh yang diberikan pada siswa diambil
dari buku paket. Siswa kelas 4 menjadi kesulitan memahami isi buku, siswa harus
bergantian menggunakan buku tersebut. Terkadang siswa harus berkelahi, siswa
sering tidak mengerjakan pekerjaan rumah, serta tidak memiliki keinginan untuk
bertanya serta penggunaan metode ceramah dominan dalam pembelajaran.
Dalam proses belajar mengajar sering timbul permasalah:
1.
Seperempat siswa kelas 4 SD Negeri No.153/I Ladang Peris yang
tidak mengerjakan pekerjaan rumah yang diberikan guru.
2.
Sepertiga siswa kelas 4 SD Negeri No.153/I Ladang Peris
sering ribut dan mengganggu teman
3.
40% siswa kelas 4 SD Negeri No.153/I Ladang Peris lambat
dalam mengerjakan latihan yang diberikan guru.
4.
30% siswa kelas 4 SD Negeri No.153/I Ladang Peris mengobrol
dengan teman sebangku bila guru menerangkan.
5.
Guru mengelola 2 kelas dalam 1 gedung sekolah.
Dari masalah yang ada, masalah yang paling penting adalah kurang
termotivasinya siswa dalam belajar pada pelajaran IPA.
Ciri-ciri dari masalah tersebut :
Ø Siswa cenderung ribut bila
guru menerangkan
Ø Adanya siswa yang
mengantuk
Ø Siswa keluar masuk kelas
Ø Siswa mengganggu teman
Penyebabnya :
Ø Dominan menggunakan metode
ceramah
Ø Tidak menggunakan media
dfalam menjelaskan materi
Ø Contoh yang diberikan
hanya dari buku paket.
Ø Gedung sekolah yang belum
memadai.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalahnya
“Bagaimana meningkatkan motivasi belajar siswa kelas 4 SD Negeri No.153/ILadang Peris pada Pelajaran IPA materi penggolongan hewan berdasarkan jenismakanannya dengan menggunakan media gambar”.
1.3 Tujuan Penelitian
a.
Tujuan Umum
Tujuan daripenelitian ini diharapkan dapat menambah informasi dalam penggunaan media
gambar dalam pembelajaran IPA.
b.
Tujuan Khusus
Memberikan
gambaran tentang media gambar yang digunakan dalam pembelajaran IPA.
1.4 Manfaat Penelitian
a.
Bagi guru, mengetahui strategi pembelajaran yang bervariasi
untuk dapat meningkatkan sistem pembelajaran di kelas.
b.
Bagi siswa, memudahkan siswa untuk mengingat materi
pembelajaran khususnya dalam penggunaan media yang tepat agar tujuan pendidikan
dapat tercapai.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teoritis dan
Impiris
2.1.1
Ilmu Pengetahuan Alam
IPA adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala alam, baik yang
menyangkut makhluk hidup maupun benda mati. Pada prinsipnya, IPA diajarkan
untuk membekali siswa agar mempunyai pengetahuan (mengetahui berbagai cara) dan
keterampilan (cara mengerjakan) yang dapat membantu siswa untuk memahami gejala
alam. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk
mempelajari diri sendiri dan alam sekitar serta prospek pengembangan lebih
lanjut dalam menerapkan didalam kehidupan sehari-hari. IPA diperlukan dalam
kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah yang dapat
diidentifikasikan. Pembelajaran IPA yang ada pada jenjang pendidikan sekolah
dasar hanya menekankan dari segi praktis.
2.1.2
Media Gambar
Kata media diambil dari kata bahasa latin yang berarti “antara”. Istilah
ini mengacu pada sesuatu yang membawa informasi antara sebuah sumber dan
penerima. (Heinich, Molenda, Russel, 1996: 8). Secara lebih khusus, pengertian
media dalam proses belajar mengajar cenderung dijadikan alat-alat grafis,
fotografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, menyusun kembali
informasi visual atau verbal.
Menurut Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (2001: 68) media gambar adalah media
yang mengkombinasikank fakta dan gagasan secara jelas dan kuat melalui
kombinasi pengungkapan kata-kata dengan gambar-gambar. Media gambar merupakan
media yang sederhana, mudah dalam pembuatannya, dan ditinjau dari pembiayaannya
termasuk media yang murah harganya.
Dari uraian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa media gambar adalah
foto atau sejenisnya yang menampakan benda yang banyak dan umum digunakan,
mudah dimengarti dalam pembelajaran serta untuk mengatasi kesulitan menampilkan
benda asli di dalam kelas. Gambar yang baik digunakan dalam pembelajaran berukuran
12x8 cm. Gambar dapat kita buat sendiri ataupun mengambil dari media yang ada.
Media visual dalam proses belajar mengajar dapat mengembangkan imajinasi anak,
membantu meningkatkan penguasaan anak terhadap hal abstrak yang tidak mungkin
dihadirkan di dalam kelas.
Prinsip umum penggunaan media gambar :
Ø Gambar harus realistis
karena gambar yang amat rinci dengan realisme yang sulit dipelajari sering
mengganggu perhatian siswa untuk mengamati apa yang seharusnya diperhatikan.
Ø Gambar harus berfungsi untuk
melukiskan perbedaan konsep
Ø Warna gambar harus
digunakan untuk mengarahkan perhatian dan membedakan komponen.
Kelebihan dari media gambar itu sendiri adalah :
Ø Sifatnya konkrit artinya
gambar lebih realistis menunjukkan pokok masalah
Ø Gambar tidak dapat
mengatasi ruang dan waktu. Tidak semua benda, objek atau peristiwa dapat dibawa
kekelas.
Ø Media gambar tidak dapat
mengatasi keterbatasan pengamatan
Ø Media gambar murah
harganya dan gampang didapat serta digunakan.
Hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan media gambar:
Ø Gunakan gambar yang sesuai
dengan pertumbuhan dan perkembangan siswa
Ø Saat memperlihatkan
gambar, usahakan gambar jangan bergerak.
Ø Perlihatkan gambar itu
satu persatu agar perhatian siswa tertuju pada satu gambar
Ø Arahkan perhatian siswa
pada sebuah gambar, kemudian ajukan beberapa pertanyaan sehubungan dengan
gambar.
Penemuan-penemuan dari penelitian mengenai nilai guna gambar tersebut
menurut Brown (1977) memiliki sejumlah implikasi bagi pengajaran yaitu :
a. Penggunaan gambar dapat
merangsang minat atau perhatian siswa
b. Gambar yang dipilih dan
diadaptasikan secara tepat, membantu siswa memahami dan mengingat isi informasi
bahan-bahan verbal yang menyertainya.
c. Syarat yang bersifat non
verbal atau simbol-simbol seperti tanda panah ataupun tanda-tanda lainnya pada
gambar dapat memperjelas atau mengubah pesan yang sebenarnya.
2.1.3
Motivasi Belajar
Istilah motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai
kekuatan yang terdapat dalam diri individu tersebut bertindak. Dengan demikian,
motivasi merupakan dorongan yang terdapat dalam diri seseorang untuk berusaha
mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhan.
Jika seorang siswa tidak melakukan yang seharusnya seperti yang dilakukan oleh
temannya, perlu diselidiki apa penyebabnya. Penyebab dapat bermacam-macam dan
antara siswa yang satu dengan yang lain bisa berbeda. Ada kemungkinan siswa tidak mampu, malas,
lapar, sakit, malu, benci, sibuk mengerjakan tugas yang lain. Melalui motivasi
diharapkan siswa memiliki usaha untuk membangun kondisi, sehingga mereka
memiliki keinginan dan minat serta bersedia melakukan sesuatu.
Berbagai pakar mengetengahkan pandangannya tentang motivasi. Teori
motivasi yang sangat fundamental dan monamental, juga telah banyak dikenal orang
dan digunakan dalam berbagai kegiatan adalah teori motivasi dari Abraham
Maslow. Maslow, sebagai tokoh motivasi aliran humanisme, menyatakan bahwa
kebutuhan manusia secara hierarki
semuanya laten dalam diri manusia. Martin Handoko (2002:9) mengartikan
motivasi itu sebagai suatu tenaga atau faktor yang terdapat dalam diri manusia,
yang menimbulkan, mengarahkan, dan mengorganisasikan tingkah laku.
Bell Gredler (1986:1) mendefenisikan belajar sebagai proses memperoleh
berbagai kemampuan, keterampilan dan sikap. Sedangkan menurut Winkel (1996:21)
belajar berarti perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian
kegiatan, misalnya membaca, mengamati, mendengarkan, meniru.
Sudirman A.M (2001: 84) mengemukan beberapa fungsi motivasi dalam proses
pembelajaran :
1.
Sebagai penggerak
2.
Menentukan arah perbuatan, yakni kearah mana tujuan akan
dicapai
3.
Memiliki strategi untuk mencapai sukses
4.
Membuat siswa berani berpartisipasi
5.
Membangkitkan hasrat ingin tahu pada siswa
6.
Menyempurnakan perhatian siswa
Motivasi yang menyebabkan siswa melakukan kegiatan belajra dapat timbul
dari dalam diri sendiri maupun luar diri. Sehubungan dengan hal itu Sumadi
Suryabrata (1988: 9) membedakan motivasi instrinsik dan motivasi ekstrinsik.
Motivasi instrinsik yaitu motivasi yang timbul dalam diri seseorang tanpa
rangsangan maupun bantuan orang lain, sedangkan motivasi ekstrinsik adalah motivasi
yang timbul oleh rangsangan dari luar diri seseorang.
2.2 Kerangka Berfikir
1.
Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar
a.
Intelektual
Ini merupakan
salah satu faktor yang penting yang ikut menentukan tingkat motivasi seseorang
dalam usaha memiliki pengetahuan serta mempelajari sesuatu.
b.
Kebutuhan belajar
Perhatian
siswa akan bangkit karena adanya dorongan ingin tahu, hal itu dapat dirangsang
melalui cara baru, unik atau cara yang sudah ada, sumber belajar yang tersedia,
lingkungan belajar.
c.
Minat
Strategi untuk
merangsang minat siswa dapat dilakukan dengan cara :
1) Menggunakan metode
pembelajaran yang bervariasi
2) Menggunakan media untuk
melengkapi bahan kajian
3) Menggunakan teknik
bertanya
d.
Sifat pribadi
Faktor ini
mencakup hal-hal seperti taraf intelegensi, daya motivasi belajar, perasaan
dalam belajar, kondisi mental dan fisik, cita-cita dimasa depan.
2.
Faktor yang meningkatkan motivasi belajar
Semakin sering guru menggunakan media dalam PBM maka diperkirakan siswa
akan termotivasi dalam belajar. Faktor yang meningkatkan motivasi belajar :
-
Pengetahuan
-
Media yang digunakan
-
Fasilitas
-
Lingkungan
-
Sumber belajar
-
Suasana belajar
-
Penghargaan
-
Cita-cita mada depan
2.3 Hipotesis Tindakan
Menggunakan media gambar dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas
IV SD Negeri No.153/I Ladang Peris
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Subjek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 153/I Ladang Peris Kecamatan
Bajubang Kabupaten Batang Hari Provinsi Jambi pada jam pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam pada materi penggolongan hewan berdasarkan jenis makanannya.
Jumlah siswa yang dilibatkan dalam penelitian ini sebanyak 9 orang yang terdiri
dari 6 orang siswa perempuan dan 3 orang siswa laki-laki. Umur mereka berkisar
antara 8 sampai 11 tahun. Siswa kelas IV berasai dari keluarga prasejahtera,
pada umumnya mata pencaharian orang tua mereka sebagai petani. Kehidupan
disekitar sekolah jauh dari keramaian sehingga siswa kelas IV begitu minim
mendapat informasi dari luar lingkungan tempat tinggal. Keadaan jalan yang
begitu sulit untuk dilalui, penerangan yang tidak sampai ke desa tempat
tinggal, sehingga siswa hanya mengadakan komunikasi sekitar lingkungan sekolah.
3.2 Prosedur Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan selama tiga siklus. Setiap siklus
terdiri atas 4 fase : perencanaan, pelaksanaan, observasi, refleksi.
3.2.1
Perencanaan
Tahap perencaan peneliti melakukan 6 kegiatan utama : meneliti kelas untuk
menentukan dan merumuskan masalah penelitian, menentukan tindakan, membuat RPP,
membuat lembaran observasi, menentukan jadwal, membuat matrik.
a.
Meneliti Kelas
Dalam tahap ini, peneliti menentukan beberapa masalah :
1.
Siswa tidak mengerjakan pekerjaan rumah yang diberikan guru
2.
Siswa sering ribut dan mengganggu teman
3.
Siswa lambat dalam mengerjakan latihan yang diberikan guru
4.
Siswa mengobrol dengan teman sebangku bila guru menerangkan
5.
Siswa ribut karena dalam 1 gedung terdapat 2 rombongan
belajar.
Berdasarkan masalah tersebut peneliti mengambil salah satu masalah yaitu
kurang termotivasinya siswa dalam belajar pada pelajaran IPA.
Dengan
ciri-ciri :
1.
Siswa cenderung ribut bila guru menerangkan
2.
Adanya siswa yang mengantuk
3.
Siswa keluar masuk kelas
4.
Siswa mengganggu teman
Penyebabnya :
1.
Dominan menggunakan metode ceramah
2.
Tidak menggunakan media dfalam menjelaskan materi
3.
Contoh yang diberikan hanya dari buku paket.
4.
Gedung sekolah yang belum memadai.
b.
Setelah masalah dianalisis serta menentukan ciri-ciri dan
penyebabnya, maka peneliti dapat menentukan tindakan berupa :
1.
Menggunakan media pembelajaran yaitu media gambar
2.
Mengaktifkan siswa untuk maju kedepan
c.
Membuat RPP Tindakan
RPP terlampir
d.
Membuat Lembar Observasi
Masalah yang diteliti adalah motivasi belajar siswa pada saat
pembelajaran IPA.
Faktor motivasi yang dibuat dalam observasi :
1.
Perhatian siswa saat guru menerangkan
2.
Keaktifan siswa selama mengerjakan latihan
3.
Kehadiran siswa
4.
Keaktifan siswa dalam bertanya
5.
Keberanian siswa dalam menjawab pertanyaan guru
6.
Keaktifan siswa mengerjakan PR
e.
Jadwal Penelitian
Penelitian ini
dilaksanakan di SD Negeri 153/I Ladang Peris yang terletak di Kecamatan
Bajubang
No |
Waktu Kegiatan |
Bulan
|
|||||||||||
Juli
|
Agustus
|
September
|
|||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
||
1
|
·
Menyiapkan
RPP
|
||||||||||||
2
|
·
Menyiapkan
lembaran observasi
|
||||||||||||
3
|
·
Menyiapkan
soal test
|
||||||||||||
4
|
·
Melaksanakan
kegiatan seperti:
o
Memberi
pertanyaan movitasi pada siswa
o
Memberi
penjelasan tentang materi
o
Memberi
test
o
Mengisi
lembar observasi
|
f.
Membuat matrik metodologi penelitian
Matrik
Metodologi Penelitian
Judul : Upaya meningkatkan motivasi belajar siswa kelas IV SD Negeri
153/I Ladang Peris pada materi penggolongan hewan berdasarkan jenis makannya
mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan menggunakan media gambar.
No
|
Rumusan
Masalah
|
Variabel
yang diamati
|
Defenisi
Operasional Variabel
|
Instrumen
|
Sumber
Data
|
Cara
Pengambilan Data
|
Analisis
|
3.2.2
Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan dimulai dengan melakukan: persiapan, pelaksanaan
tindakan, perbaikan daur satu, refleksi.
a.
Persiapan
1.
Memilih dan menetapkan materi pelajaran
2.
Menyiapkan buku paket IPA kelas IV
3.
Menyiapkan RPP
4.
Menentukan metode pengajaran
5.
Menyiapkan media gambar tentang perkembang biakan
6.
Menyiapkan alat pengumpul data
b.
Pelaksanaan
Pada tahap ini
kegiatan yang dilakukan adalah melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana dan
persiapan yang telah dilakukan :
1.
Pengumpulan data awal
Data awal
mengenai keadaan siswa dikumpulkan pada siklus I dengan mengobservasi. Kegiatan
siklus ini :
a.
Menjelaskan materi dengan media gambar
b.
Menanyakan tentang materi
c.
Menyuruh siswa untuk membedakan perkembang biakan antar hewan
dalam gambar
d.
Mengoreksi jawaban siswa
c.
Perbaikan Daur Satu
Memantau selama pelaksanaan tindakan di dalam kelas yang dilakukan selama
proses belajar mengajar. Tetapi dapat melakukan tindakan perbaikan setelah
melakukan penelitian.
d.
Refleksi
Data yang diperoleh dari hasil observasi akan dijadikan bahan untuk
melaksanakan tindakan perbaikan. Dengan data yang ada peneliti dapat menentukan
langkah tindak lanjut agar tiap siklus berjalan dengan baik dan perubahan itu
menuju yang lebih baik. Dalam refleksi yang dilakukan dilakukan, peneliti
menyiapkan alat pengumpul data berupa :
1.
Lembar Observasi
Lembaran ini bertujuan untuk meliaht aktifitas siswa selama proses
belajar mengajar. Aspek yang diamati adalah : perhatian siswa selama guru
menerangkan, keaktifan siswa selama mengerjakan latihan, kehadiran siswa,
keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan guru, keaktifan siswa mengerjakan PR.
DAFTAR RUJUKAN
Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Model Silabus Kelas IV. Badan Standar
Nasional
Pendidikan.
Hamzah B, Uno. Dr. 2006. Teori Motivasi dan Pengukurannya.
Gorontalo:
BUMI
Aksara.
Harmi, Sri. 2008. Lebih Dekat Dengan IPA. Solo: PT. Tiga
Serangkai.
Rahardjito, dkk.
1984. Media Pendidikan. Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada.
Rubertus, Angkowo dan Kosasih, A. 2007. Optimalisasi Media Pembelajaran.
Jakarta: PT. Grasindo.
Sugiyono, Prof. Dr. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Wardani. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Universitas
Terbuka.
Yeni. 2010. Meningkatkan hasil Belajar Siswa di Kelas IV
SDN 96/I LAdang Peris
Pada Materi Sumber Daya Alam Menggunakan Media Gambar.
loading...
No comments:
Post a Comment