loading...
Pendahuluan
Keberhasilan pendidikan tinggi adalah aspek relevansi. Aspek relevansi ini, perguruan tinggi dituntut
mampu menghasilkan lulusan yang memiliki daya saing dan siap berkiprah dalam
pembangunan. Daya saing lulusan yang ditunjukkan melalui masa tunggu
mendapatkan pekerjaan pertama, keberhasilan lulusan berkompetisi dalam seleksi,
dan gaji yang diperoleh. Relevansi (kesesuaian) pendidikan lulusan ini
ditunjukkan melalui profil pekerjaan (macam dan tempat pekerjaan), relevansi
pekerjaan dengan latar belakang pendidikan, manfaat mata kuliah yang diprogram
dalam pekerjaan, saran lulusan untuk perbaikan kompetensi lulusan. Selain itu,
relevansi pendidikan juga ditunjukkan melalui pendapat pengguna lulusan tentang
kepuasan pengguna lulusan, kompetensi lulusan dan saran lulusan untuk perbaikan
kompetensi lulusan.
Seberapa besar
lulusan perguruan tinggi mampu berkiprah dalam pembangunan sesuai relevansi
pendidikannya dapat dilakukan upaya penelusuran terhadap lulusannya (Tracer Study). Tracer Study merupakan pendekatan yang memungkinkan institusi
pendidikan tinggi memperoleh informasi tentang kekurangan yang mungkin terjadi
dalam proses pendidikan dan proses pembelajaran dan dapat merupakan dasar untuk
perencanaan aktivitas untuk penyempurnaan di masa mendatang. Hasil Tracer Study dapat digunakan perguruan
tinggi untuk mengetahui keberhasilan proses pendidikan yang telah dilakukan
terhadap anak didiknya. Bahkan dalam program hibah kompetisi maupun akreditasi
selalu mempersyaratkan adanya data hasil TracerStudy tersebut melalui parameter masa tunggu lulusan, persen lulusan yang
sudah bekerja, dan penghasilan pertama yang diperoleh.
Jurusan
Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi (FISE) sebagai salah satu
insitusi lembaga pendidikan penghasil tenaga kependidikan pada pendidikan
tinggi diharapkan dapat menghasilkan lulusan yang dapat diserap dunia kerja
sesuai dengan kompetensi pendidikan yang diperolehnya. Jurusan ini menghasilkan
lulusan yang memiliki kompetensi pedagogik pada mata pelajaran geografi di
satuan pendidikan menengah. Sejak tahun 2003, Jurusan Pendidikan Geografi
menggunakan kurikulum tahun 2002 dan mengalami perubahan lagi pada tahun 2009. Selama
kurun tahun 2005 sampai dengan tahun 2009 Jurusan Pendidikan Geografi telah
meluluskan mahasiswanya sebanyak 246.orang. Selama kurun waktu tersebut belum
pernah dilakukan penelusuran lulusan berkaitan dengan kualitas pendidikan dan
relevansi antara kompetensi dengan kebutuhan pasar. Kualitas pendidikan
dimaksud adalah berkaitan dengan ketepatan kurikulum di Jurusan Pendidikan
Geografi UNY dengan penerapannya di lapangan (kebutuhan pasar kerja). Selain
kualitas lulusan dapat dilihat dari
ketepatan kompetensi lulusan dengan kebutuhan pasar kerja, dan sesuai
dengan parameter akreditasi dan proposal pendanaan bersaing.
Salah satu
tahapan kegiatan yang dilakukan dalam rangka mengetahui antara kompetensi
dengan kebutuhan pasar adalah Tracer
Study. Tracer Study dapat
mengukur dan melacak kinerja lulusan sehingga dapat diperoleh indikator yang
jelas tentang profil lulusan dari Jurusan Pendidikan Geografi terutama selama kurun
2005 sampai dengan 2009. Profil lulusan ini setidaknya meliputi tiga hal yang
diperlukan syarat akreditasi yaitu masa tunggu lulusan, persen lulusan yang
sudah bekerja, dan penghasilan pertama yang diperoleh.
Harald
Schomburg (2003: 11) mendefiniskan Tracer
Study merupakan pendekatan yang memungkinkan institusi
pendidikan tinggi memperoleh informasi tentang kekurangan yang mungkin terjadi dalam proses
pendidikan dan proses pembelajaran dan dapat merupakan dasar untuk perencanaan
aktivitas untuk penyempurnaan di masa mendatang. Informasi yang diberikan oleh
lulusan yang berhasil di profesinya diperlukan misalnya informasi tentang
pengetahuan dan penampilan yang relevan (hubungan antara pengetahuan terhadap
ketrampilan dan tuntutan pekerjaan, area pekerjaan, posisi profesi). Selain
itu, para lulusan dapat juga diminta.untuk menilai kondisi studi yang mereka
alami selama mengikuti proses pendidikan dan pembelajaran. Tracer Study dapat juga digunakan sebagai kegiatan mencari
informasi tentang kebutuhan stakeholder terhadap alumni. Tujuan dari kegiatan ini adalah mengumpulkan
informasi dan masukan yang relevan dari lulusan terkait dengan "learning dan working experience" yang dialami oleh lulusan guna pengembangan
Perguruan Tinggi. Menurut Schomburg (2003) tujuan utama dari kegiatan Tracer Study adalah untuk
mengetahui/mengidentifikasi kualitas lulusan di dunia kerja, sedangkan tujuan khusus Tracer Study adalah : 1) Mengidentifikasi profil kompetensi dan
keterampilan lulusan. 2) Mengetahui relevansi dari pelaksanaan kurikulum yang
telah diterapkan di perguruan tinggi dengan kebutuhan pasar tenaga kerja dan
pengembangan professional di dalam kompetensi jurusan. 3) Untuk mengevaluasi
hubungan dari kurikulum dan studi di jurusan sebagai pengembangan keilmuan. 4) Sebagai
kontribusi dalam proses akreditasi jurusan.
Penelusuran lulusan (Tracer
Study) adalah salah satu hal strategis yang harus dilakukan oleh setiap
institusi pendidikan. Setidaknya ada tiga manfaat yang bisa diperoleh dari pelaksanaan kegiatan ini, yaitu: 1)
Mengetahui stakeholder satisfaction, dalam hal ini lulusan, terkait dengan
learning experiences yang mereka alami, untuk dijadikan alat
eveluator kinerja institusi. 2) Mendapatkan masukan yang relevan sebagai
dasar pijakan pengembangan institusi, terkait dengan kemampuan bersaing,
kualitas, dan working experiences lulusan yang bisa digunakan untuk menangkap
kesempatan dan menanggulangi ancaman ke depan. 3) Meningkatkan hubungan lulusan
dan almamater, karena apabila dilihat dari pengalaman institusi-institusi
pendidikan terkenal, ikatan lulusan dan almamater yang kuat akan banyak membawa
banyak manfaat kepada almamater seiring dengan diakuinya kiprah lulusan di
masyarakat.
Profil Lulusan Jurusan
Pendidikan Geografi
Profil lulusan menggambarkan kompetensi lulusan Jurusan
Pendidikan Geografi.
Profil lulusan ini meliputi tiga hal yang yaitu masa tunggu lulusan, persentase
lulusan yang sudah bekerja, dan penghasilan pertama yang diperoleh. Data ini
sangat diperlukan untuk isian boring akreditasi.
Masa tunggu lulusan Jurusan Pendidikan Geografi merupakan
lama waktu menunggu sampal mendapatkan pekerjaan yang pertama kali sesudah
lulus sarjana yaitu dihitung setelah yudisium. Rentang waktu masa tunggu
lulusan dikelompokkan menjadi < 8 bulan, 8-16 bulan, 17-24 bulan, 25-32
bulan, dan >32 bulan. Sedangkan lainnya merupakan masa tunggu lulusan dari Jurusan
Pendidikan Geografi yang lebih dari satu tahun, tetapi awalnya berkehendak
untuk tidak bekerja (seperti; memilih menjadi ibu rumah tangga karena keuangan
keluarga sudah dijamin suami, melanjutkan studi lanjut, atau ada larangan).
Persentase lulusan yang sudah bekerja merupakan jumlah
lulusan Jurusan Pendidikan Geografi dari tahun penelitian yang sudah bekerja
dibandingkan jumlah lulusan pada tahun penelitian. Penghitungan persentase
lulusan yang sudah bekerja ini dihitung berdasarkan data yang diperoleh.
Penghasilan pertama yang diperoleh lulusan Jurusan Pendidikan Geografi dalam
pekerjaan pertamanya. Penghasilan dikelompokkan berdasarkan data yang
diperoleh. Asumsi yang dibuat untuk menghitung rentangan terendah diperoleh
dari honorarium guru honorer (diluar Pegawai Negeri Sipil) dikali jumlah jam
minimal dari mata pelajaran geografi atau IPS di sekolah. Berdasarkan hitungan
tersebut dibuat rentangan sebagai berikut: 100.000-1.080.000,
1.081.000-2.060.000, 2.061.000-3.040.000, 3.041.000-4.020.000, dan
4.021.000-5.000.000.
Kompetensi Lulusan Jurusan
Pendidikan Geografi
Jurusan Pendidikan Geografi diselenggarakan dengan visi
dan misi serta tujuan utama untuk
menghasilkan tenaga terdidik di bidang Pendidikan Geografi, yang mempunyai
kemampuan akademik profesional. Alumni Jurusan Pendidikan Geografi sebagian
besar telah bekerja sebagai guru. Namun dengan kurikulum yang fleksibel serta
pengetahuan yang diperoleh selama studi, diantara alumni ada yang bekerja di
luar bidang kependidikan. Banyaknya alumni yang telah diluluskan dan calon
mahasiswa yang berminat memasuki Jurusan Pendidikan Geografi, merupakan
tantangan dan sekaligus harapan agar lulusan Jurusan Pendidikan Geografi
senantiasa mampu bersaing dan memiliki profesionalitas yang tinggi di bidang
kerjanya. Ketatnya persaingan di pasar kerja menuntut tingkat
profesionalitas yang tinggi, baik di bidang kependidikan maupun di luar bidang
kependidikan. Oleh karena itu evaluasi terhadap kurikulum, silabi, dan proses
pembelajaran senantiasa dilakukan secara periodik agar dapat membekali
mahasiswa dengan baik sesuai kebutuhan masyarakat.
Visi Jurusan Pendidikan Geografi, yakni: membangun
lulusan yang memiliki kecerdasan intelektual dan kearifan sosial yang
berdimensi moral dalam menghadapi tuntutan tenaga kependidikan bidang Geografi
yang berkualitas. Misi Jurusan Pendidikan Geografi: (1) menyelenggarakan proses
pendidikan akademik yang profesional di bidang Geografi, (2) menumbuhkembangkan
sikap dan kemampuan tenaga kependidikan Geografi melalui kegiatan penelitian
untuk kepentingan pendidikan, pengajaran, dan
perkembangan ilmu, (3) menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat
sebagai pengamalan ilmu (pengetahuan) dan keterampilan. Tujuan Jurusan
Pendidikan Geografi menghasilkan: (1) guru Geografi yang kompeten dan
profesional, (2) guru Geografi yang mampu dan terampil dalam melaksanakan
penelitian untuk kepentingan pembelajaran, pembangunan, dan pengembangan ilmu,
(3) guru Geografi yang memiliki keunggulan kompetitif.
Berdasarkan visi, misi, dan tujuan yang sudah dirumuskan,
Jurusan Pendidikan Geografi perlu dikelola dengan baik, agar diperoleh
efisiensi dan efektivitas penggunaan berbagai sumber daya yang dimiliki. Oleh
karena itu rencana pengembangan Jurusan Pendidikan Geografi memprioritaskan
pada pengembangan ketenagaan, proses pembelajaran, dan sarana. Hasil semua
usaha pengembangan tersebut adalah meningkatnya kualitas lulusan yang pada
saatnya nanti akan meningkatkan kualitas pembelajaran Geografi di sekolah.
Menghadapi perkembangan teknologi dan komunikasi saat
ini, maka Jurusan Pendidikan Geografi menetapkan rencana strategisnya dengan
meningkatkan kemampuan dosen dan mahasiswa dalam menguasai teknologi pembelajaran
Geografi. Masuknya mata kuliah Sistem Informasi Geografi (SIG) dan Penginderaan
Jauh (PJ) semakin mendorong pemanfaatan
teknologi pembelajaran berbasis teknologi informasi. Untuk menghadapi era
global, kemampuan bahasa Inggris bagi dosen dan mahasiswa menjadi kebutuhan
yang sangat penting. Semua rencana tersebut disusun dalam rangka peningkatan
kualitas lulusan, life skill, dan relevansi lulusan dengan kebutuhan masyarakat
dan pasar kerja.
Usaha ke arah peningkatan kualitas lulusan harus didukung
dengan ketersediaan sarana dan prasarana pendukung dan ketenagaan yang memadai,
sehingga pengguna lulusan akan memperoleh keyakinan bahwa lulusan Jurusan
Pendidikan Geografi adalah calon guru yang profesional.
Pengembangan Jurusan Pendidikan Geografi pada bidang
Pendidikan dan Pengajaran yang terkait
dengan relevansi kurikulum untuk kebutuhan pasar kerja dapat dideskripsikan
secara singkat sebagai berikut. Jurusan Pendidikan Geografi merupakan
pelaksana bidang pendidikan dan pengajaran di perguruan tinggi. Kegiatan utama
ini merupakan pelaksanaan kurikulum yang telah disusun. Keberhasilan
pelaksanaan kurikulum perguruan tinggi akan menghasilkan lulusan yang
berkualitas, dan mampu bersaing dalam pasar kerja. Usaha ke arah itu perlu
diupayakan secara optimal hingga menghasilkan lulusan yang memiliki kecerdasan
intelektual, emosional, dan spiritual. Melaksanakan pembelajaran “belajar
bagaimana cara belajar” (learning how to learn) adalah strategi
pembelajaran yang ditempuh untuk mewujudkan keinginan tersebut. Rencana
pengembangan Jurusan Pendidikan Geografi dalam bidang pendidikan dan pengajaran
meliputi: (1) proses pembelajaran yang relevan dengan tuntutan pasar kerja, (2)
optimalisasi hasil belajar mahasiswa, (3) penggunaan metode pembelajaran yang
menekankan pada “belajar bagaimana cara belajar” (learning how to learn) yang
dapat membangun kemandirian belajar mahasiswa, dan (4) menciptakan atmosfer
akademik yang kondusif untuk pengembangan jurusan.
Berdasarkan
gambaran di atas, maka kami melakukan Tracer
Study bagi lulusan Jurusan Pendidikan Geografi FISE UNY. Hal yang diangkat
dalam kajian ini yaitu, bagaimana profil lulusan Jurusan Pendidikan Geografi
dan bagaimanakah lifeskill dan materi
kuliah yang diperoleh lulusan selama
kuliah terhadap pekerjaan sebagai guru.
Metode Penelitian
Kajian tracer study ini merupakan penelitian
deskriptif evaluatif yang berusaha mendeskripsikan profil lulusan dan relevansi
materi kuliah kurikulum Jurusan Pendidikan Geografi melalui pendekatan survei. Variabel
Profil lulusan, meliputi: 1) masa tunggu lulusan, 2) persentase lulusan yang
sudah bekerja, dan 3) penghasilan pertama yang diperoleh. Variabel relevansi
kurikulum Jurusan Pendidikan Geografi dengan kebutuhan kompetensi lulusan yaitu
lifeskill dan materi Kuliah yang
diterima lulusan dengan kebutuhan kerja sebagai guru.
Sumber data
penelitian ini adalah berupa dokumen alumni dan alumni itu sendiri yang lulus
tahun 2005 sampai dengan 2009. Lulusan kurun waktu ini telah menerima kurikulum tahun 2002 selama kuliah
dari semester satu. Selain itu, data alumni untuk lulusan tahun sebelumnya
sudah pernah dilakukan kajian. Penelitian ini dilaksanakan secara terpusat di Jurusan
Pendidikan Geografi dengan menganalisis dokumen alumni dan pemanfaatan angket
melalui kiriman pos dan elektronik ke alamat alumni yang terekam. Waktu penelitian
dilaksanakan dari bulan Maret sampai bulan Juli tahun 2010.
Penelitian
evaluasi ini bersifat deskriptif. Semua data yang dikumpulkan melalui angket maupun
dokumentasi dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif persentase.
Data yang berhasil dikumpulkan kemudian dideskripsikan selanjutnya diambil
kesimpulan tentang masing–masing komponen atas dasar kriteria yang telah
ditentukan. Besarnya persentase pada kategori mana, menunjukan informasi yang
diungkapkan langsung dapat diketahui posisi masing–masing aspek dalam
keseluruhan maupun bagian–bagian permasalahan yang diteliti.
Hasil Penelitian
Subyek
penelitian sebanyak 95 orang dari 245 lulusan yang mengembalikan lembar angket
dan mengisi pertanyaan secara elektronik. Sebaran tahun lulus (yudisium) subyek
penelitian ditunjukkan tabel 1.
Tabel 1. Lulusan Jurusan
Pendidikan Geografi tahun 2005 – 2009.
Tahun Yudisium
|
F
|
persen
|
2005
|
16
|
16,84
|
2006
|
17
|
17,89
|
2007
|
16
|
16,84
|
2008
|
18
|
18,95
|
2009
|
28
|
29,47
|
JUMLAH
|
95
|
100
|
Tabel 1 menunjukkan bahwa
persentase paling besar dari sampel yang diperoleh, berasal dari yudisium tahun
2009. Pada tahun yudisium tersebut Jurusan pendidikan geografi telah meluluskan
program kelas Reguler dan Non Regular.
Profil Lulusan
Profil lulusan meliputi masa tunggu
lulusan, persentase lulusan yang sudah bekerja, dan penghasilan pertama yang
diperoleh. Masing-masing data disajikan tabel 2, 3, 4 dan 5.
1.
Masa Tunggu Lulusan
Data masa tunggu lulusan
mendapatkan pekerjaan pertama disajikan dalam tabel 2. Sebanyak 77,4 persen
lulusan sudah memperoleh pekerjaan kurang dari delapan bulan. Lulusan yang
memperoleh pekerjaan pertama yang sesuai dengan latar belakang pendidikan
kurang dari delapan bulan sebanyak 47 persen dan 29 persen memperoleh pekerjaan
pertama belum sesuai latar belakang pendidikan. Hanya 5,38persen lulusan
memperoleh pekerjaan pertama lebih dari 32 bulan. Diantara lulusan pada tabel
2, terdapat 11,5persen lulusan yang sudah bekerja sebelum yudisium. Satu
diantaranya diangkat sebagai guru PNS melalui jalur guru bantu (Honorer
pemerintah).
Tabel
2. Masa Tunggu Lulusan Mendapatkan Pekerjaan Pertama
Masa tunggu (Bulan)
|
Jenis pekerjaan
|
Jumlah
|
persen
|
||||
Guru
|
Non guru
|
||||||
PNS
|
Yayasan
|
Honorer
|
Ush. Sendr
|
Lainnya
|
|||
< 8
|
12
|
9
|
24
|
4
|
23
|
72
|
77,4
|
8 - 16
|
5
|
1
|
2
|
0
|
3
|
11
|
11,8
|
17 - 24
|
1
|
0
|
1
|
0
|
0
|
2
|
2,15
|
25 - 32
|
2
|
0
|
1
|
0
|
0
|
3
|
3,23
|
> 32
|
3
|
0
|
1
|
0
|
1
|
5
|
5,38
|
Jumlah Total
|
23
|
10
|
29
|
4
|
27
|
93
|
100
|
Rincian masa
tunggu lulusan pertahun yudisium ditampilkan tabel 3 berikut.
Tabel 3. Masa
Tunggu Lulusan Mendapatkan Pekerjaan Pertama Pertahun Yudisium
Yudisium
|
Masa tunggu
|
Jenis pekerjaan
|
Jumlah
|
persen
|
||||
Guru
|
Non guru
|
|||||||
Pns
|
Yysn
|
Hon
|
Ush
|
Lain
|
||||
2005
|
< 8 bulan
|
3
|
1
|
4
|
0
|
4
|
12
|
75
|
8 - 16 bulan
|
1
|
0
|
1
|
0
|
0
|
2
|
12,5
|
|
17 - 24 bulan
|
0
|
0
|
1
|
0
|
0
|
1
|
6,25
|
|
25 - 32 bulan
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
|
> 32 bulan
|
0
|
0
|
0
|
0
|
1
|
1
|
6,25
|
|
JUMLAH
|
4
|
1
|
6
|
0
|
5
|
16
|
100
|
|
2006
|
< 8 bulan
|
0
|
2
|
7
|
1
|
1
|
11
|
64,71
|
9 - 16 bulan
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0,00
|
|
18 - 24 bulan
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0,00
|
|
26 - 32 bulan
|
2
|
0
|
0
|
0
|
0
|
2
|
11,76
|
|
> 32 bulan
|
3
|
0
|
1
|
0
|
0
|
4
|
23,53
|
|
JUMLAH
|
5
|
2
|
8
|
1
|
1
|
17
|
100,00
|
|
2007
|
< 8 bulan
|
2
|
0
|
4
|
0
|
6
|
12
|
75
|
9 - 16 bulan
|
0
|
1
|
1
|
0
|
0
|
2
|
12,5
|
|
18 - 24 bulan
|
1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
1
|
6,25
|
|
26 - 32 bulan
|
0
|
0
|
1
|
0
|
0
|
1
|
6,25
|
|
> 32 bulan
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
|
JUMLAH
|
3
|
1
|
6
|
0
|
6
|
16
|
100
|
|
2008
|
< 8 bulan
|
1
|
1
|
3
|
0
|
7
|
12
|
70,59
|
10 - 16 bulan
|
2
|
0
|
0
|
0
|
3
|
5
|
29,41
|
|
19 - 24 bulan
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0,00
|
|
27 - 32 bulan
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0,00
|
|
> 32 bulan
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0,00
|
|
JUMLAH
|
3
|
1
|
3
|
0
|
10
|
17
|
100,00
|
|
2009
|
< 8 bulan
|
6
|
5
|
6
|
3
|
5
|
25
|
92,59
|
10 - 16 bulan
|
2
|
0
|
0
|
0
|
0
|
2
|
7,41
|
|
19 - 24 bulan
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0,00
|
|
27 - 32 bulan
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0,00
|
|
> 32 bulan
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0,00
|
|
JUMLAH
|
8
|
5
|
6
|
3
|
5
|
27
|
100,00
|
|
Total
|
93
|
100
|
Ket: PNS = Pegawai Negeri Sipil YYSN = Yayasan
Hon = Honorer USH =
Usaha sendiri
Data pada
tabel 3 diketahui sebagian besar lulusan pertahun yudisium memperoleh pekerjaan
pertama kurang dari delapan bulan.
2.
Persentase lulusan yang sudah
bekerja
Sebaran jenis pekerjaan yang
diperoleh lulusan berdasarkan tahun yudisium disajikan tabel 4.
Tabel 4. Jenis Pekerjaan Berdasarkan Tahun Yudisium
Yudisium
|
Status Pekerjaan
|
JUMLAH
|
persen
|
|||||
Guru
|
Non Guru
|
Belum
|
||||||
PNS
|
YYSN
|
Hon
|
USH
|
LAIN
|
||||
2005
|
12
|
1
|
2
|
0
|
1
|
0
|
16
|
16,842
|
2006
|
10
|
2
|
4
|
0
|
1
|
0
|
17
|
17,895
|
2007
|
9
|
1
|
4
|
0
|
2
|
0
|
16
|
16,842
|
2008
|
7
|
2
|
2
|
0
|
6
|
1
|
18
|
18,947
|
2009
|
9
|
7
|
4
|
0
|
7
|
1
|
28
|
29,474
|
JUMLAH
|
47
|
13
|
16
|
0
|
17
|
2
|
95
|
100
|
persen
|
49,47
|
13,68
|
16,84
|
0,00
|
17,89
|
2,11
|
100,00
|
|
80,00
|
17,89
|
2,11
|
100,00
|
Ket: PNS = Pegawai
Negeri Sipil YYSN = Yayasan
Hon =
Honorer USH = Usaha sendiri
Tabel 4 menyajikan data pekerjaan
yang sudah diperoleh lulusan Jurusan Pendidikan Geografi sebagian besar menjadi
guru sebanyak 80 persen dengan rincian sebagai Guru PNS 49,47persen, Guru
Yayasan 13,68persen, Guru Honorer sebanyak 16,84persen. Hanya terdapat dua
orang lulusan yang belum bekerja. Satu orang sebagai ibu rumah tangga dan satu
belum memperoleh pekerjaan.
3.
Penghasilan
Penghasilan dari pekerjaan pertama
lulusan Jurusan Pendidikan Geografi disajikan pada tabel 5.
Tabel 5.
Besaran Penghasilan Pekerjaan Pertama
Penghasilan pekerjaan pertama
|
Jenis pekerjaan
|
Jml
|
persen
|
||||
Guru
|
Non guru
|
||||||
PNS
|
Yysn
|
Hon
|
Ush
|
Lain
|
|||
100.000
- 1.080.000
|
0
|
6
|
26
|
4
|
11
|
47
|
52
|
1.081.000
- 2.060.000
|
23
|
4
|
3
|
0
|
10
|
40
|
44
|
2.061.000
- 3.040.000
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
3.041.000
- 4.020.000
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
4.021.000
- 5.000.000
|
0
|
0
|
0
|
0
|
3
|
3
|
3
|
Jumlah
Total
|
23
|
10
|
29
|
4
|
24
|
90
|
100
|
Tabel 5 menyajikan penghasilan yang
diterima oleh lulusan yang berstatus sebagai PNS sesuai skala gaji PNS.
Sementara penghasilan lulusan sebagai guru Yayasan dan honorer, maupun Usaha
sendiri sebagian besar masih dibawah satu juta rupiah.
Relevansi Kurikulum
Relevansi kurikulum meliputi
relevansi kurikulum di Jurusan Pendidikan Geografi terhadap Life skill pekerjaan yang sesuai latar
belakang pendidikan dan Relevansi mata kuliah terhadap pekerjaan yang sesuai
latar belakang pendidikan.
1.
Relevansi kurikulum terhadap Life Skill
Life skill lulusan berkaitan dengan pekerjaan saat ini terutama
yang sesuai latar belakang pendidikan diperoleh jawaban hasil survey terhadap
lulusan mengenai relevansi kurikulum terhadap life skill jenis pekerjaan yang
sesuai latar pendidikan diperoleh hasil 78,95persen menjawab “ya”, dan 21,05persen menjawab
“tidak”.
Beberapa
lulusan yang menjawab “tidak” menyatakan bahwa life skill yang paling
diperlukan yaitu berkaitan dengan keterampilan non keguruan seperti
kewirausahaan, pengelolaan pendidikan (manajemen sekolah), dan bahasa inggris. Ada juga beberapa lulusan
yang menyampaikan bahwa life skill yang menunjang pembelajaran perlu
ditingkatkan lagi seperti penerapan materi kegeografian dalam kehidupan
sehari-hari dan keterampilan teknologi dan informasi seperti pada materi SIG,
kartografi, dan statistic.
2.
Relevansi Materi Perkuliahan terhadap Pekerjaan
Relevansi
materi perkuliahan terhadap jenis pekerjaan yang sesuai latar belakang
pendidikan diperoleh hasil 78,79persen menjawab “ya”, dan 6,6persen menjawab
“tidak”, lainnya menjawab kosong yaitu 15,15persen.
Lulusanyang menjawab “tidak” menyatakan bahwa mereka kesulitan dalam menerapkan
pembelajaran IPS terpadu pada jenjang SMP, karena kesulitan dalam mempelajari
materi Sosiologi, ekonomi, dan sejarah. Disamping itu ada juga yang
menyampaikan bahwa masih kesulitan dalam materi Sistem informasi geografi baik
teori maupun praktik. Lulusan lain yang menyampaikan “tidak” beralasan bahwa
kemampuan bahasa inggris teks geografi yang masih lemah, sementara dirinya harus
mengajar kelas Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional.
Para lulusan mengusulkan beberapa materi kuliah yang dianggap sangat
mendukung pekerjaan tetapi belum diperoleh sewaktu mengikuti perkuliahan,
ditunjukkan table 6. Berdasarkan data pada tabel 6 diketahui bahwa usulan mata
kuliah yang disampaikan oleh lulusan sebagian besar sudah diakomodir dalam
kurikulum baru tahun 2010 dan adanya program dari fakultas dan universitas
berkaitan life skill di luar
subtsansi keilmuan pendidikan geografi
Tabel 6. Usulan mata kuliah yang menunjang pekerjaan
menjadi Guru.
No.
|
Usulan
|
Realisasi
|
Keterangan
|
1.
|
Komunikasi, etika, dan mental positif
|
Job hunting
|
Program Universitas
|
2.
|
Bahasa Inggris Teks geografi
|
Sudah ada dalam kurikulum
|
Kur 2010
|
3.
|
kebencanaan
|
Ada mata kuliah
mitigasi bencana
|
Kur 2010
|
4.
|
Kewirausahaan
|
Ada mata kuliah
KWU
|
Kur 2010
|
5.
|
Pendidikan Lingkungan Hidup dengan prakteknya.
|
Ada mata kuliah
PKLH
|
Kur 2010
|
6.
|
Kepemimpinan
|
Program leadership
|
Program universitas
|
7.
|
Psikotes Kerja
|
Job hunting
|
Program Universitas
|
8.
|
Pemetaan digital
|
Sudah ada kartografi
|
Kur 2010
|
Kesimpulan
Kesimpulan
yang diperolah dari hasil tracer study
ini yaitu:
1.
Profil lulusan lulusan jurusan pendidikan geografi mempunyai masa tunggu
lulusan sebagian besar kurang dari delapan bulan, Sebagian besar lulusan sudah
bekerja sesuai latar belakang Pendidikan, dan penghasilan pertama yang
diperoleh lulusan sebagian besar kurang dari satu juta rupiah sebagai guru.
Atas dasar kondisi profil lulusan tersebut diketahui bahwa lulusan yang
dihasilkan Jurusan Pendidikan Geografi sudah sesuai dengan visi dan misi jurdik
geografi
2.
Relevansi kurikulum Jurusan
Pendidikan Geografi terhadap kebutuhan pasar kerja yaitu sebagian besar lulusan
merasa memiliki life skill yang
sesuai dengan jenis pekerjaan sebagai guru dan sebagian besar lulusan juga menyatakan
materi yang diterima selama kuliah di Jurusan Pendidikan Geografi sudah sesuai
kebutuhan pekerjaan sebagai guru.
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh, maka disarankan bagi Jurusan
Pendidikan Geografi khususnya agar:
1. Memperjuangkan lulusan agar dapat memperoleh
kesempatan memperoleh penghasilan pertama sebagai guru lebih dari satu juta
rupiah, atau di atas Upah minimum daerah melalui forum-forum terkait secara
nasional.
2. Kekurangan-kekurangan yang dirasakan oleh lulusan
yang dinyatakan dalam usulan mata kuliah maupun usulan perbaikan/penyempurnaan
jurusan dapat ditindak lanjuti melalui peninjauan ulang terhadap mata kuliah
yang diselenggarakan saat ini dan mengadakan Pelatihan/workshop bagi guru-guru
geografi terutama lulusan Jurdik Geografi UNY tentang penguasaan teknik
pembelajaran dan materi pembelajaran terbaru seperti dalam forum
pertemuan-pertemuan MGMP
Daftar Pustaka
Anonim. (2004). Risalah Jurusan Pendidikan Geografi (PHK A-2). Yogyakarta: Jurdik Geografi FISE UNY
UNY. (2005 – 2009) Buku Wisuda
Schomburg, Harald (2003). Handbookfor Graduate Tracer Study. Moenchebergstrasse
Kassel, Germany:
Wissenschaftliches Zentrum für Berufs- und Hochschulforschung, Universität
Kassel
loading...
No comments:
Post a Comment