loading...
A. Latar Belakang
Masalah
Pembangunan pendidikan adalah proses peromabakan
sturktural sub sistem administratif yang berkenaan dengan pengolaan pendidikan
dan subsitem operasional yang berkenaan dengan pengelolaan pendidikan dan
pelaksanaan kegiatan belajar mengajar setiap satuan pendidikan agar tercapai
tingkat pertisipasi, efisiensi, efektifitas, dan relevansi pendidikan yang
tinggi.
Masalah partisipasi pendidikan ini berkenaan dengan rasio
atau perbandingan antara masukan pendidikan atau jumlah penduduk yang
tertampung dalam satuan pendidikan, baiak di sekolah maupun di luar sekolah,
dengan jumlah penduduk yang secara potensialsudah siap memasuki satuan
pendidikan. Makain besar kesenjangan antara jumlah penduduk yang menjadi
peserta didik dengan jumlah penduduk yang seharusnya memperoleh pendidikan,
makin besar pula masalah partisipasi pendidikan.
Masalah
masalah tersebut juga berkenaan dengan proses pengubahan masukan produk menjadi
output. Dengan demikian berhubungan mutu transformasi administratif dengan
operasional dalam sisitem pendidikan nasional. Salah satu cara menentukan mutu
perubahan pendidikan adalah menghitung besar kecilnya pengamburan pendidikan
dalam arti menghitung besar kecilnya jumlah murid yang putus sekolah, dan mengulang(tidak
naik kelas). Makin besar jumlah diatas maka menunjukkan alur proses
penyeleseian belajar makin tidak lancar yang mengakibatkan pembangunan sendiri
terhambat.
B.
Rumusan Masalah
1. Apakah konsep dasar pembangunan nasional ?
2. Apakah peranan manusia dalam pembangunan ?
3. Apakah peranan pendidikan dalam pendidikan nasioanal ?
C.
Tujuan Penulisan Makalah
1. Mengetahui konsep dasar pembangunan nasional
2. Mengetahui peranan manusia dalam pembangunan
3. Mengetahui peranan pendidikan dalam pendidikan nasioanal
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Pembangunan Nasional
1.
Batasan
Sumitro
Djojohadikusuma menyatakan, “Pembangunan ekonomi berarti suatu proses perubahan
struktural dalam perimbangan-perimbangan ekonomi yang terdapat dalam
masyarakat.” Pembamgunan ekonomi berarti suatu proses perubahan struktural produksi (pendapatan
nasional). Struktur ppenduduk dan mata pencaharian (lapangan pekerjaan)
dan struktur lalu lintas barang, jasa dan
modal dalam hubungan internasional.
Apabila konsep ini diterapkan untuk pengertian pembangunan Negara-kebangsaan,
maka pembangunan berarti suatu proses perubahan struktural kehidupan bernegara
kebangsaan, yang tercakup didalam struktural politik dan pertahanan keamanan,
struktur ekonomi, serta struktur tata masyarakat dan budaya.
2.
Tujuan (Masyarakat Masa
Depan)
Pembangunan
nasional Indonesia
harus bertujuan mencapai Negara kesatuanyang berkedaulatan rakyat serta adil dan makmur berdasarkan pancasila, yang
mampu:
a.
Melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumrah darah Indonesia.
b.
Memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan
sosial.
3. Strategi
Pelaksanaan
Tujuan akhir
pembangunan nasional Indonesia dilakukan dengan jalan melaksanakan serangkaian
pembangunan. Rangkaian upaya pembangunan tersebut dibagi dalam tahap-tahap pembangunan jangka panjang
selama 25 tahun dan tahap pembangunan
jangka pendek yang berlangsung selama 5 tahun. Srategi dasar pembangunan
nasional nasional Indonesia selama kurang lebih 30 tahun yang bertumpu pada pembangunan ekonomi yang terkait dengan
pembangunan dibidang lainnya.
4.
Karakteristik
a.
Pembangunan nasional Indonesia merupakan bentuk pengamalan Pancasila secara serasi dan
kesatuan yang utuh.
b.
Pembangunan nasional Indonesia merupakan pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunanmasyarakat Indonesia seluruhnya.
c.
Pembangunan nasional Indonesia dilaksanakan secara berencana, menyeluruh, terpadu, terarah,
bertahap, dan berlanjut.
d.
Pembangunan nasional Indonesia adalah pembangunan dari, oleh dan untuk rakyat yang
dilaksanakan di semua aspek kehidupan bangsa.
e.
Trilogi
Pembangunan yaitu pertumbuhan ekonomi,
pemerataan, dan stabililitas nasional
5.
Asas
a.
Kemampuan
dan Ketakwaan terhadap Tuhan yang Maha Esa.
b.
Manfaat.
c.
Demokrasi
Pancasila
d.
Adil
dan Merata.
e.
Keseimbangan,
Keserasian, dan Keselarasan dalam Perikehidupan.
f.
Hukum.
g.
Kemandirian.
h.
Kejuangan.
i.
Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi.
6.
Kedudukan
Pembangunan Pendidikan
a.
Pembangunan
Pendidikan merupakan subordinat atau bagian dari keseluruhan Pembangunan
Nasional Indonesia. Pembangunan Nasional Indonesia mencakup tujuh bidang yaitu
bidang ekonomi; bidang kesejahtraan rakyat, pendidikan, dan kebudayaan; bidang
keagamaan dan kepercayaan kepada tuhan YME; bidang ilmu pengetahuan dan
teknologi; bidang hukum; bidang politik, aparatur negara, penerangan,
komunikasi dan media massa; bidang pertahanan dan keamanan.
b.
Peranan
Pembangunan Nasional
Pembangunan
Nasional mempunyai peranan sebagai berikut:
1.
Payung
Pembangunan pendidikan Nasional
2.
Sumber
yang memberikan masukan pada pembangunan pendidikan nasional
B. Peranan
Manusia dalam Pembangunan
1. Manusia sebagai
Produsen
Manusia dalam
pembangunan dapat berperan sebagai masukan dalam pembangunan dan berperan
sebagai produsen, yaitu orang-orang yang secara langsung atau tidak langsung
menggerakkan proses produksi dalam pabrik-pabrik, perusahaan-perusahaan, dan
lembaga-lembaga sosial budaya, yang bersifat keagamaan, keilmuan, pendidikan,
kesenian, dan sebagainya. Sebagai produsen manusia berperan sebagai:
a.Pencipta rancang
bangun atau gagasan-gagasan, baik bersifat cita-cita maupun teknologi baru.
Mereka berperan sebagai peneliti dan pengembang gagasan-gagasan dan teknologi
baru.
b.Pengelola
operasi-operasi yang terjadi di pabrik-pabrik, perusahaan-perusahaan,
lembaga-lembaga sosial budaya, politik, pertahanan keamanan, dan sebagainya.
Sehubungan dengan ini mereka berperan sebagai perencana, pemimpin, pengawas
operasi-operasi tersebut.
c.Pelaksana
operasi-operasi yang terjadi di pabrik-pabrik, perusahaan-perusahaan, dan
lembaga-lembaga sosial budaya, politik, pertahanan, dan sebagainya. Mereka
berperan sebagai Tenaga kerja teknis administratif dan Tenaga kerja teknis
operasional.
2.
Manusia sebagai konsumen
Manusia dapat
berperan sebagai konsumen. Mereka berperan sebagai pengguna atau penikmat
hasil-hasil pembangunan dan sebagai penilai mutu hasil hasil pembangunan.
C. Peranan Pendidikan
dalam Pembangunan
Gambaran
tentang peranan pendidikan dalam pembangunan dinyatakan oleh William S. Platt
dalam “Toward Strategi’s of Education” dinyatakan seperti terlihat pada bagan
2-XVII peranan pendidikan dalam
pembangunan. Dengan demikian, peranan pendidikan dalam pembangunan adalah
sebagai berikut:
- Mengenbangkan Teknologi Baru.
Hasil penldidikan adalah orang terdidik yang
mempunyai kemampuan melaksanakan penelitian dan pengembangan yang dapat
menghasilkan teknologi baru. Lembaga-lembaga penelitian dan pengembangan
seperti lembaga ilmu pengetahuan Indonesia,badan-badan penelitian dan
pengembangan di setiap departemen, dan sebagainya, orang-orang terdidik hasil
pendidikan bekerja, dan menghasilkan berbagai teknologi baru.
- Menjadi Tenaga Produktif dalam Bidang Konstruksi.
Orang-orang terdidik dari hasil pendidikan, juga
masuk dan aktif di bidang konstruksi yang menghasilkan rancang bangun berbagai
macam pabrik perusahaan. Dari pabrik-pabrik dan perusahaan-perusahaan ini akan
menghasilkan berbagai barang kebutuhan hidup dan jasa.
- Menjadi Tenaga Produktif yang Menghasilkan Barang dan Jasa.
Orang-orang yang terdidik hasil pendidikan menjadi
pula masukan dalam pabrik-pabrik dan perusahaan-perusahaan, sebagai tenaga
kerja produktif yang memproses produksi barang-barang kebutuhan hidup dan jasa.
Dengan demikian, adalah penghasilan barang dan jasa yang diperlukan masyarakat.
- Pelaku Generasi dan Penciptaan Budaya.
Orang-orang hasil pendidikan tidak hanya merevisi
kebudayaan masa lampau, tetapi juga sekaligus individu-individu atau
kelompok-kelompok individu yang melakukan perbaikan-perbaikan dan
penciptaan-penciptaan unsure-unsur budaya baru berdasarkan budaya lama yang
telah dimilikinya. Mereka inilah yang memelihara dan memperbaiki nilai-nilai
budaya dalam masyarakat.
- Konsumen Barang dan Jasa.
Oaring-orang terdidik hasil pendidikan merupakan generasi
baru yang mengkonsumsi barang-barang dan jasa yang dihasilkan oleh
pabrik-pabrik dan perusahaan-perusahaan. Sebagai konsumen, mereka merupakan
konsumen yang lebih banyak jenis kebutuhannya serta lebih kritis dalam
menggunakan barang-barang keperluan hidup dan jasa, apabila dibandingkan dengan
orang-orang yang tidak/ kurang terdidik.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pembangunan
berarti suatu proses perubahan struktural kehidupan bernegara kebangsaan, yang
tercakup didalam struktural politik dan pertahanan keamanan, struktur ekonomi,
serta struktur tata masyarakat dan budaya.
2. Manusia dalam
pembangunan dapat berperan sebagai masukan dalam pembangunan dan berperan
sebagai produsen, yaitu orang-orang yang secara langsung atau tidak langsung
menggerakkan proses produksi dalam pabrik-pabrik, perusahaan-perusahaan, dan
lembaga-lembaga sosial budaya, yang bersifat keagamaan, keilmuan, pendidikan,
kesenian, dan sebagainya.
3. Peranan pendidikan dalam pembangunan nasional adalah
mengenbangkan teknologi baru, menjadi tenaga
produktif dalam bidang konstruksi, menjadi tenaga produktif yang menghasilkan
barang dan jasa, pelaku generasi dan penciptaan budaya, serta konsumen barang
dan jasa
DAFTAR
RUJUKAN
Mudyahardjo,
Redja. 2001. Pengantar Pendidikan.
Jakarta: Rajawali Pers
Tirtarahardja,
U. Dan La Sula. 2000. Pengantar Pendidikan.
Jakarta :
PT. Rineka Cipta
TIM
Dosen FIP. 1995. Pengantar dasar-dasar Kependidikan. Surabaya :
Usaha nasioanal.
loading...
No comments:
Post a Comment