loading...
1.1
Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu segi pembangunan bangsa Indonesia
yang secara terus menerus mendapat perhatian. Seiring dengan hal tersebut
peneliti melakukan pengamatan pada SDN NO.85/1 sumber rejo kecamatan muara tembesi. SDN
No. 85/1 sumber rejo ini terdiri dari beberapa ruang yaitu 12 ruang belajar, satu ruang kantor, dan dua
WC. Banyaknya siswa pada SD tersebut lebih kurang 298 siswa, dengan tenaga
pengajar 8
orang guru bidang studi, 12 orang guru kelas, satu orang penjaga sekolah dan satu kepala
sekolah. Para siswa dan siswi yang bersekolah
di SD tersebut kebanyakan bertempat tinggal di Kelurahan kampung baru kecamatan muara tembesi.
Lebih khusus lagi peneliti melakukan pengamatan di kelas
III. Di kelas
III tersebut
terdiri dari 15 meja belajar dengan 30 kursi, satu almari buku, dan satu set meja dan kursi guru.
Banyaknya siswa di kelas III tersebut yaitu 29 siswa yang terdiri dari 16 orang siswa laki-laki dan 13 orang siswa perempuan.
siswa dan siswi
tersebut rata-rata berusia 8 smpai 10 tahun. Dalam proses belajar mengajar di kelas guru selalu melakukan
pengajaran dengan cara menulis serta memberikan penjelasan materi hanya dengan
menggunakan metode ceramah tidak dengan menggunakan media gambar , sehingga
siswa dan siswi tersebut merasa gelisah, bosan, jenuh mengantuk serta ribut di dalam kelas
saat proses belajar mengajar sedang berlangsung.
Hal ini mengakibatkan situasi belajar di kelas menjadi
tidak efektif sehingga materi yang diajarkan guru tidak dapat sepenuhnya
diserap oleh siswa, hal ini tentunya materi yang diajarkan guru belum bisa
tercapai dengan baik.
Di dalam KTSP terkandung beragam pembelajaran seperti,
bahasa Indonesia, Illmu Pengetahuan Sosial, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam,Seni budaya dan keterampilan, Pendidikan olahraga, Pendidikan Agama Islam. Pada beberapa
pelajaran tersebut Seni budaya dan
keterampilan salah satu mata pelajaran yang dianggap
sulit bagi sebagian besar siswa. Sebagian
kecil siswa ada yang berpendapat bahwa pelajaran Seni budaya dan keterampilan mengasyikkan dan
masalah-masalah yang timbul di atas antara lain bersumber dari porsi
materi yang tidak sesuai dengan perkembangan intelektual anak dan ada pula
kemungkinan dari strategi, metode, media/alat peraga yang kurang sesuai dengan
materi pelajaran. Selain dari hal di atas siswa malas membawa buku paket dan tidak membawa alat
untuk melukis . Sedangkan percobaan
yang di lakukan di kelas siswa selalu lambat dan selalu minta di buatin teman
yang bisa melukis.
Hal di atas dapat terlihat berdasarkan hasil ulangan/latihan
harian dan ujian praktek. Rata-rata dari pokok bahasan tersebut dari tahun ke tahun
yaitu tahun 2007/2008 nilai rata-rata 55 dan tahun 2008/2009 rata-rata 60. kenyataan ini
menunjukkan bahwa motivasi siswa terhadap pembelajaran pokok bahasan melukis seni rupa sangat
kurang. Kurangnya motivasi tersebut mungkin disebabkan oleh guru, murid, dan
media/alat peraga yang kurang tepat sehingga tidak menarik motivasi siswa untuk
mengikuti pembelajaran tersebut.
Media yang digunakan untuk meningkatkan kualitas
pengajaran adalah media yang dapat melibatkan siswa secara aktif. Pada tahun
2007/2008 nilai rata-rata 55 kenyataan ini menunjukkan bahwa motivasi siswa terhadap pembelajaran
pokok bahasan melukis seni rupa tiga
dimensi tersebut mungkin disebabkan oleh metode yang
kurang tepat sehingga tidak menarik motivasi siswa untuk mengikuti pelajaran
tersebut.
Dari keadaan dan proses pembelajaranyang di alami penulis maka terdapat berbagai masalah terutama banyaknya siswa
yaitu : 30% siswa kelas III SDN NO.85/1 Sumberrejo sulit dalam belajar karya
seni rupa dalam materi melukis tiga dimensi.Dengan masalah ini ada beberapa
ciri-ciri yaitu : kurang senang dalam melukis , 30% tidak mampu memperoleh
nilai 60 sebagai kriteria ketuntasan minimal (KKM), kesulitan dalam proses
pemahaman atau transformasi mengekspresikan diri melalui melukis tiga dimensi. Dari ciri-ciri ini ada beberapa
penyebabnya antara lain : guru tidak menggunakan media, siswa tidak
memperhatikan pada saat guru menjelaskan, siswa kurang mampu dalam membuat
keterampilan melukis tiga dimensi,oleh karena itu tindakan yang harus dilakukan
guru adalah menigkatkan kualitas motivasi siswa dalam kelas agar suasana kelas
menjadi nyaman dan tidak membosankan bagi siswa ,menggunakan pendekatan kepada
pengungkapan bentuk-bentuk atau gambar –gambar yang lebih sederhana tetapi
tidak menghilangkan sifat-sifat estetis sebuah karya seni.
Berdasarkan uraian di atas, penulis termotivasi ingin mengadakan penelitian yang berjudul “Peningkatan Kualitas Motivasi Siswa Dalam Bidang studi SBK Di KelasIII SDN NO. 85/1 Sumberrejo DenganMenggunakan Media Gambar “.
1.2
Rumusan Masalah
Bagaimana
meningkatkan kualitas motivasi siswa dalam bindang studi SBK siswa kelas III
SDN NO. 85/1 Sumberrejo dengan menggunakan media gambar ?
1.3
Tujuan Penelitian
1.
Untuk
mengetahui bagaimana kemampuan belajar siswa terhadap pembelajaran karya seni
di SDN NO.85/1 Sumberrejo di kecamatan muara tembesi kabupaten batang hari.
2.
Untuk
mengetahui kendala apa saja yang dihadapi oleh guru dalam proses pembelajaran
karya seni rupa di SDN NO 85/1 Sumberrejo.
3.
Untuk mengetahui
bagaimana motivasi siswa dalam pembelajaran karya seni rupa di SDN NO.85/1
Sumberrejo.
1.4
Manfaat Penelitian
1.
Dapat di
jadikan rujukan bagi guru dalam melakukan penelitian tindakan kelas lanjutan.
2.
Dapat di
jadikan informasi dalam rangka memilih metode pembelajaran yang lebih baik dan
menarik serta menyenangkan.
3.
Menigkatkan
keterampilan siswa dalam proses pembelajaran kesenian dan hasil keterampilan
siswa dalam berkreasi membuat karya seni rupa.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Media Gambar
2.1.1 Media Gambar
Media yang digunakan dalam proses
belajar mengajar disebut media pendidikan atau media instruksional edukatif.
Media instrusional edukatif adalah sarana komunikasi dalam proses belajar
mengajar yang berupa perangkat keras maupun lunak untuk mencapai proses dan
hasil instruksional dapat dicapai dengan mudah (Rohani :1997).
Media dalam proses belajar mengajar
cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis yang
digunakan untuk menyampaikan pesan atau isi dari pengajar kepada anak didik.
Hal ini sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Gagne dan Briggss (1975) bahwa
media pembelajaran meliputi alat secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi
materi pengajaran, yang terdiri antara lain buku, alat-alat elektronik, gambar
dan grafik.
Penggunaan media harus disesuaikan
dengan materi pelajaran dan kondisi tempat belajar. penggunaan media dengan
tepat dapat memberikan pengalaman belajar yang dapat meningkatkan daya ingat
siswa. Salah satu peranan alat peraga sebagai media dalam pengajaran Seni
Budaya dan Keterampilan adalah meletakkan ide-ide dasar konsep dan imajinasi.
Dengan bantuan alat peraga yang sesuai, siswa dapat memahami ide-ide dasar yang
melandasi sebuah konsep.
Selain itu peranan media dalam proses
belajar mengajar menurut Sadiman, dkk (2009).
1.
Menghemat waktu mengajar
2.
Memudahkan pemahaman
3.
Meningkatkan perhatian siswa
4.
Meningkatkan aktivitas siswa
5.
Mepertinggi daya ingat siswa
Sudjana dan Rivai (1992) mengemukakan
beberapa manfaat media dalam proses belajar siswa, yaitu: (i) dapat menumbuhkan
motivasi belajar siswa karena pengajaran akan lebih menarik perhatian mereka;
(ii) makna bahan pengajaran akan menjadi lebih jelas sehingga dapat dipahami
siswa dan memungkinkan terjadinya penguasaan serta pencapaian tujuan
pengajaran; (iii) metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata
didasarkan atas komunikasi verbal melalui kata-kata; dan (iv) siswa lebih
banyak melakukan aktivitas selama kegiatan belajar, tidak hanya mendengarkan
tetapi juga mengamati, mendemonstrasikan, melakukan langsung, dan memerankan (on line... ).
Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia, gambar merupakan tiruan barang (orang, binatang, tumbuhan,
dsb) yang dibuat dengan coretan pensil dan sebagainya pada kertas dan
sebagainya; lukisan. Dalam Kamus Lengkap Bahasa Indonesi; gambar adalah tiruan
sesuatu yang dilukis di atas kertas atau kanvas.
Dari beberapa
defenisi di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa media gambar adalah sarana
komunikasi dalam proses belajar mengajar yang digunakan untuk menyampaikan
pesan atau isi dari pengajar kepada anak didik dalam bentuk tiruan barang yang
dilukis di atas kertas dan kanvas.
Pengalaman siswa yang di peroleh dari
lingkungan ke hidupan sehari-hari, dari lingkungan rumah, sekolah, waktu
bermain atau di masyarakat. Pengalaman baru biasanya mendorong atau menarik
perhatian dan dengan pengalaman baru anak menambah pengalaman lamanya. Jadi
sumber motivasi sebenarnya terdapat pada diri anak itu sendiri.guru harus menyelami pengalaman dunia siswa atau menyelidiki dunia mimpi, ketakutan
keinginan, dan agan-agan serta
khayalan.
Pengajaran seni rupa menyajikan objek-objek
dari pengalaman internal dan eksternal bagi siswa. Motivasi pada diri siswa pun dapat di bedakan menjadi dua yaitu:
motivasi ekstrinsik dan motivasi intrinsik.motivasi ekstrinsik di sebabkan oleh
peranan dari luar seperti adanya kontes, kenaikan, tingkat ujian. Motivasi
intrinsik di sadari oleh peran dari dalam diri siswa akan makna bagi
dirinya.bagi guru yang terpenting bagaimana cara menyajikan media gambar paling efektif dalam usaha supaya siswa mengunkapkan pengalamannya.
Sekolah sebagai tempat membina dan
melatih diri melalui pengajaran dan pendidikan untuk mengatasi masalah
persepsual dan motorik. Karena gangguan tersebut ada siswa yang akhirnya
menjadi hiper-kinetik atau hiper-aktif. Bagi pendidikan seni rupa di sekolah
adalah memberikan fasiltas berbentuk sarana,prasarana dan bimbingan untuk
tempat berlatih, berkarya dan mengukur kemampuan siswa. Siswa dilatih
menghadapi tantangan dalam mengelolah bahan, menyesuaikan pendapat dan
pemahaman mengenai berkarya dan berkarya seni melalui diskusi dengan guru,
temannya, termasuk mengukur kemampuan dan bakatnya melalui ujian
2.1.2. Penggunaan Media (Alat Peraga)
Media
pengajaran merupakan komponen dari metode mengajar, dengan menggunakan media
dalam pembelajaran berarti guru telah mengupayakan pengelolaan proses interaksi
antara guru dan siswa, dan siswa
dengan lingkungan belajarnya yang baik-baik. Untuk mengoprasionalkan media pengajaran di sekolah di pengaruhi oleh faktor-faktor seperti, pendidikan guru, pengalaman guru mengajar, keterampilan guru dalam menggunakan media pengajaran, keberadaan media pengajaran di sekolah dan lain-lain.
dengan lingkungan belajarnya yang baik-baik. Untuk mengoprasionalkan media pengajaran di sekolah di pengaruhi oleh faktor-faktor seperti, pendidikan guru, pengalaman guru mengajar, keterampilan guru dalam menggunakan media pengajaran, keberadaan media pengajaran di sekolah dan lain-lain.
2.2. Kerangka Berpikir
Berdasarkan teori di atas maka
terdapat hubungan langsung antara variabel dependen dengan variabel independen.
Semakin membaik dan menarik media pembelajaran yang di gunakan maka akan
semakin membaik kualitas kemampuan siswa dalam belajar. Hubungan antara
variabel dependen dan variabel independen dapat di gambarkan menggunakan tabel
berikut:
2.2.1 Tabel hubungan antara variabel
dependen dan variabel independen
- kualitas proses siswa lambat
|
- Motivasi
- Kecerdasan
- Fasilitas
- Lingkungan
- Bimbingan
|
-Keterampilan menggunakan Media
Gambar
|
- Semakin membaik kualitas belajar siswa
|
2.3. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan uraian teori dan keragka
berpikir di atas, maka hipotesis tindakan ini dapat di rumuskan sebagai
berikut:
“ Motivasi siswa
dalam belajar meningkat selama guru menyajikan pembelajaran dengan menggunakan
media gambar dan pemahaman siswa semakin
membaik”.
BAB III
METODE
PENELITIAN
3.1
Subjek Penelitian
Penelitian akan
dilaksanakan di SDN No. 85/I Sumber Rejo. Subjek peneliitan adalah kelas III.
Kelas III berjumlah 29 orang siswa, dimana siswa perempuan berjumlah 13 siswa
dan laki-laki 16 siswa. Siswa kelas III berasal dari keluarga prsejahtera
II.Rata – rata usianya 8 – 10 tahun. Dalam hal ini, siswa kelas III SDN No.
85/I Sumber Rejo Belajar dalam ruang kelas yang berukuran 8 m x 8 m. Serta
sarana dan prasarana yang kurang memadai. Dengan kondisi kelas yang kurang
nyaman, karena atap ruang kelas bocor, akan tetapi sekolah ini telah memiliki
jaringan listrik.
3.2
Prosedur Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan selama III siklus, setiap
siklus terdiri dari empat fase yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan
refleksi.
3.2.1 Perencanaan
Perencanaan penelitian tindakan kelas ini dimulai dari meneliti kelas untuk
menentukan dan merumuskan masalah, menentukan tindakan, membuat RPP tindakan,
membuat lembaran observasi, menentukan jadwal penelitian, membuat angket penelitian.
A.
Meneliti kelas
Peneliti telah menganalisa dan mendiagnosa untuk mencari
ciri-ciri dan penyebabnya :
- Siswa kurang kretif dalam belajar
- Siswa tidak dapat menerima materi yang disimpulkan oleh
guru.
- Kurangnya motivasi siswa terhadap karya seni
rupa.
Berdasarkan
masalah-masalah tersebut peneliti mengambil salah satu masalah yaitu : 10 orang
siswa kelas III dari 29 orang siswa SDN No. 85/I Sumber Rejo kurangnya motivasi
siswa terhadap karya seni rupa.
B. Lembaran Observasi
Masalah yang diteliti adalah pemahaman siswa dalam materi
pelajaran karya seni rupa tiga dimensi. Pemahaman siswa dalam menerima materi
karya seni rupa akan dilihat dalam hal faktor ; 1) hasil kerja siswa
mengerjakan latihan, 2) kemampuan siswa menjawab pertanyaan siswa dari guru, 3)
kemapuan siswa dalam mengekspresikan karya seni rupa dan hasil ulangan harian.
Lembaran observasi yang disiapkan dapat dilihat pada lampiran. Masalah yang
diteliti motivasi siswa dalam belajar seni budaya dan keterampilan. Faktor motivasi
yang dilihat dalam observasi adalah; 1) perhatian siswa sewaktu guru
menerangkan, 2) keaktifan siswa selama melukis/menggambar karya seni rupa, 3)
kehadiran siswa, 4) keberanian siswa dalam menjawab pertanyaan guru, 5) hasil
angket dari siswa.
3.2.2
Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan peneltian ini terdiri atas III siklus. Siklus
I dilaksanakan tiga kali pertemuan 2 x
35 menit pada pembelajaran ciri-ciri menggambar tiga dimensi.
1. Siklus I
Ciri-ciri menggambar tiga dimensi
-
Tiga dimensi, yang
dapat dilihat dari segala arah. Dari depan, samping, atas dan bawah. Memiliki
ukuran panjang, lebar dan tebal.
3.2.3
Observasi
Data situasi belajar diambil dengan melakukan observasi selama proses
belajar mengajar berlangsung. Pada setiap siklus yang berpedoman pada lembar
observasi kegiatan siswa. Media yang digunakan yaitu:
1. Motivasi
siswa dalam materi Seni Budaya dan Keterampilan
2. Pemahaman
siswa dalam membuat gambar atau melukis
3. Keaktifan
siswa dalam memanfaatkan media sebagai sarana belajar.
3.2.4
Refleksi
Berdasarkan hasil penelitian, proses pembelajaran yang di
lakukan sudah menunjukan kemajuan, hal ini di tunjukan dengan meningkatnya
nilai siswa dalam III siklus yaitu data sebagai berikut :
Dari tabel diatas
tergambar bahwa siswa sebanyak 29 anak sudah terjadi peningkatan ketuntasan
belajar. Dengan demikian baik secara ketuntasan belajar maupun rata-rata nilai
hasil tugas siswa terjadi peningkatan yang sangat berarti, sehingga dapat
disimpulkan bahwa menggunakan media pembelajaran manipulatif dan imajinatifsangat efektif dalam pembelajaran keterampilan tiga dimensi.
3.2.5 Matriks metode penelitian
Matriks
Metode Penelitian
Judul :……………………………………………………………….
Nama
Peneliti :……………………………………………………….
No
|
Rumusan
Masalah
|
Variabel
yang diamati
|
Devenisi
Operasional Variabel
|
Instrumen
|
Sumber
Data
|
Cara
Pengambilan data
|
Analisis
|
3.2.6 Jadwal penelitian
Pelaksanaan dari
perencanaan yang telah dibuat, perlu disusun agenda kegiatan sehingga
penelitian dapat dilaksanakan secara sistematis dan terjadwal. Penelitian
dilakukan selama 3 bulan (12 minggu) dengan jadwal sebagai berikut :
a.
Jadwal Penelitian
No
|
Kegiatan
|
Jadwal
|
||||||||||||||
Februari
|
Maret
|
April
|
||||||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
||
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
|
Persiapan
proposal
Penyusunan
proposal BAB I
Perbaikan
proposal BAB I
Pengumpulan
data lapangan
Pengelolaan
data
Penyusunan
proposal dan perbaikan BAB II
Penyusunan
proposal dan penyelesaian BAB III
Pengadaan dan
pengiriman hasil proposal
|
RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
MATA PELAJARAN
: SENI BUDAYA DAN KETERAMPILAN
KELAS
/ SEMESTER : III / 1
ALOKASI WAKTU : 2 X 35 MENIT (1 X PERTEMUAN )
A. Standar
kompetensi
·
mengapresiasikan karya seni
rupa
B. Kompetensi
dasar
·
menjelaskan symbol makna dalam
karya seni rupa
C. Indiktor
·
Mengelompokkan berbagai jenis
symbol warna dan ragam hias pada karya seni rupa dua dimensi dan tiga dimensi
di lingkungan sekitar.
D. Tujuan
pembelajaran
·
Siswa dapat mengelompokkan
berbagai jenis symbol warna dan ragam hias pada karya seni rupa dua dimensi di lingkungan
sekitar.
E. Mteri pokok
·
Berbagai jenis dan makna
symbol.
F. Langkah –
langkah pembelajaran
1. Kegiatan awal ( 15 menit )
·
Berdo`a
·
Absensi
·
Apersepsi dan motivasi
2. Kegiatan inti (25 menit )
·
Guru meminta siswa untuk
membentuk kelompok masing – masing kelompok terdiri dari tiga orang.
·
Melalui diskusi kelompok siswa
di minta untuk menganalisa atau memperhatikan gambar yang di berikan guru
kemudian siswa mencatathasil diskusinya pada kertas.
·
Tiap kelompok di berikan
kesempatan untuk membacakan hasil diskusinya di depan kelas.
·
Melalui hasil diskusi dan
komentar yang di sampaikan siswa guru mulai menjelaskan materi yang sesuai
tujuan yang ingin di capai.
3. Kegiatan akhir (10 menit )
·
Guru menyampaikan kesimpulan
·
Guru menyampaikan materi yang
akan di bahas pada pertemuan berikutnya.
G. Media /
Sumber
·
Buku ayo menggambar
·
Macam – macam bentuk gambar
karya seni rupa dua dimensi.
H. Penilaian
·
Tes tertulis
·
Tes knerja
§ Pemahaman siswa dalam memecahkan suatu masalah dalam berdiskusi.
§ Siswa mampu bekerja sama dengan teman.
·
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PERBAIKAN
MATA PELAJARAN : SENI BUDAYA DAN KETERAMPILAN
KELAS / SEMESTER : III / 1
ALOKSI WAKTU : 4 X 25 MENIT ( 2 x Pertemuan )
A. Standar
kompetensi
Ø Mengapresiasikan karya seni rupa
B. Kompetensi
dasar
Ø Menunjukan sikap apresiatif terhadap symbol karya seni rupa dua
dimensi.
C. Indikator
Ø Menjelaskan berbagai makna symbol warna dan ragam hias pada karya
seni rua dua dimensi dan tiga dimensi di lingkungan sekitar.
Ø Menunjukan sikap apresiatif pada symbol karya seni rupa dua dimensi
dan tiga dimensi.
Ø Ciri –ciri menggambar dua dimensi dan tiga dimensi.
Ø Menggambar dua dimensi dan tiga dimensi.
D. Tujuan
pembelajaran
Ø Siswa dapat menjelaskan berbagai makna symbol warna dan ragam hias
pada karya seni rupa dua dimensi dan tiga dimensi di lingkungn sekitar.
Ø Siswa dapat menunjukan sikap apresiatif pada karya seni rupa dua
dimensi dan tiga dimensi.
Ø Siswa dapat menyebutkan ciri –ciri menggambr dua dimensi dan tiga
dimensi.
Ø Siswa dapat menggambar dua dimensi dn tiga dimensi.
E. Matei pokok
Ø Berbagai jenis dan makna symbol.
F. Langkah –
langkah pembelajaran ( pertemuan pertama
)
1. Kegiatan awal
v Berdo`a
v Absensi
v Apersepsi dan memberikan motivasi pada siswa
v Mengenalkan cotoh – contoh gambar –gambar karya seni rupa dua
dimensi dan tiga dimensi yang ada di dalam kelas dan di luar kelas.
2. Kegiatan inti
v Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin di capai.
v Guru menyampikan materi sebagaimana biasanya.
v Guru memberikan latihan membuat gambar yang sesuai dengan materi
yang di sampaikan oleh guru.
v Setelah selesai siswa di minta untuk ke depan kelas secara
bergantian untuk memperlihatkan gambar yang telah mereka buat.
3. Kegiatan akhir
v Guru memberikan evaluasi pada siswa tentang apa yang di pelajari tadi.
v Guru bersma siswa menarik kesimpulan dalam pelajaran ini.
G. Langkah –
langkah pembelajaran ( pertemuan ke dua )
1. Kegiatan awal
v Berdo`a
v Absensi
v Apersepsi dan memberikan motivasi pada siswa
v Mengingatkan tentang berbagai jenis dan makna symbol karya seni rupa
dua dimensi dan tiga dimensi.
4. Kegiatan inti
v Guru memberikan penjelasan pada siswa tentang berbagai makna symbol
warna dan apa arti ragam hias pada karya seni rupa dua dimensi dan tiga dimensi
di lingkungan sekitar.
v Grur memberikan cara – cara membuat karya seni rupa dua dimensi dan
tiga dimensi.
v Siswa melakukan praktek melukis karya seni rupa dua dimensi dan tiga
dimensi.
v Guru memantapkan pemahaman siswa tentang gambar dua dimensi dan tiga
dimensi melalui butir – butir soal
3. Kegiatan akhir
v Pada akhir pembelajaran guru mengulas kembali pelajaran tentang
berbagai jenis dan makna symbol karya seni rupa dua dimensi dan tiga dimensi.
v Memberikn kesipulan tentang mkna symbol warna dan ragam hias karya
seni rupa dua dimensi dan tiga dimensi.
v Memberikan pekerjaan rumah.
H. Media /
sumber
Ø Buku ayo menggambar
Ø Buku tematis kelas tiga ; nanang priatna, DKK.
Ø Macm – macam bentuk gambar karya seni rupa dua dimensi dan tiga
dimensi
I. Penilaian
Ø Aspek yang di nilai
v Aspek fektif
·
Prosedur : observasi, refleksi,
dan matrik.
v Aspek psikomotorik
·
Jenis tagihan : tugas individu
·
Prosedur : penilaian
keterampilan proses menggambar karya seni rupa dua dimensi dan tiga dimensi.
v Aspek kognitif
·
Jenis tagihan : ulangan harian
·
Bentuk tes : butir – butir soal
ANGKET MOTIVASI
SISWA TERHADAP PELAJARAN
Mata Pelajaran
: SENI BUDAYA DAN KETERAMPILAN
Kelas/ Semester :
III / 1
Hari/tanggal : ………………
Petunjuk
1. Pada kuesioner ini terdapat 36 pernyataan.
Pertimbangkan baik-baik setiap pernyataan dalam kaitannya dengan materi
pembelajaran yang baru selesai kamu pelajari dan tentukan kebenarannya. Berilah
jawaban yang benar-benar cocok dengan pilihanmu.
2. Pertimbangkan setiap pernyataan secara
terpisah dan tentukan kebenarannya. Jawabanmu, jangan dipengaruhi oleh jawaban
terhadap pernyataan lain.
3. catat respon anda pada lembar jawaban yang
tersedia, dan ikuti petunjuk-petunjuk lain yang mungkin diberikan berkaitan
dengan lembar jawaban.
Keterangan
Pilihan jawaban:
1 = sangat tidak setuju
2 = tidak setuju
3 = ragu-ragu
4 = setuju
5 = sangat setuju
PERNYATAAN Pilihan Jawaban
1. Pertama kali saya melihat pembelajaran
ini,saya percaya bahwa pembelajaran ini
mudah bagi saya.
1 2 3 4 5
2. Pada awal pembelajaran,
ada sesuatu yang menarik bagi saya.
1 2 3 4 5
3. Materi pembelajaran ini
lebih sulit dipahami dari pada yang saya harapkan.
1 2 3 4 5
4. Setelah membaca informasi pendahuluan, saya
yakin bahwa saya mengetahui apa yang
harus saya pelajari dari pembelajaran ini.
1 2 3 4 5
5. Menyelesaikan tugas-tugas dalam pembelajaran
ini membuat saya merasa puas terhadap hasil yang telah saya capai
1 2 3 4 5
6. Jelas bagi saya bagaimana hubungan materi
pembelajaran ini dengan apa yang telah
saya ketahui
1 2 3 4 5
7. Banyak halaman-halaman yang mengandung amat
banyak informasi sehingga sukar bagi saya untuk mengambil ide-ide penting dan
mengingatnya.
1 2 3 4 5
8. Materi pembelajaran ini
sangat menarik perhatian.
1 2 3 4 5
9. Terdapat cerita, gambar atau contoh yang
menunjukkan kepada saya bagaimana
manfaat meteri pembelajaran ini bagi beberapa orang.
1 2 3 4 5
10. Menyelesaikan pembelajaran dengan berhasil sangat penting bagi
saya.
1 2 3 4 5
11. Kualitas tulisannya membuat saya sangat menarik.
1 2 3 4 5
12. Pembelajaran ini
sangat abstrak sehingga sulit bagi saya untuk tetap mempertahankan perhatian
saya
1 2 3 4 5
13. Selagi saya bekerja
pada pembelajaran ini, saya percaya bahwa saya dapat mempelajari isinya
1 2 3 4 5
14. Saya sangat senang
pada pembelajaran ini sehingga saya ingin mengetahui lebih lanjut pokok bahasan
ini
1 2 3 4 5
15. Halaman-halaman pembelajaran ini kering dan tidak menarik
1 2 3 4 5
16. Isi pembelajaran ini sesuai dengan motivasi saya.
1 2 3 4 5
17. Cara penyusunan
informasi pada halaman-halaman membuat saya tetap mempertahankannya
1 2 3 4 5
18. Terdapat penjelasan dan contoh-contoh
bagaimana manusia menggunakan
pengetahuan dalam pembelajaran ini
1 2 3 4 5
19. Tugas-tugas latihan pada pembelajaran ini terlalu sulit.
1 2 3 4 5
20. Pada pembelajaran ini ada hal-hal yang merangsang rasa ingin
tahu saya
1 2 3 4 5
21. Saya benar-benar senang mempelajari pembelajaran ini.
1 2 3 4 5
22. Jumlah pengulangan pada pembelajaran ini kadang-kadang
membosankan saya
1 2 3 4 5
23. Isi dan gaya tulis pada pembelajaran ini memberi
kesan bahwa isinya bermanfaat untuk di ketahui
1 2 3 4 5
24. Saya
telah mempelajari sesuatu yang sangat menarik dan tak terduga sebelumnya
1 2 3 4 5
25. Setelah mempelajari
pembelajaran ini beberapa saat, saya percaya bahwa saya akan berhasil dalam tes
1 2 3 4 5
26. Pembelajaran ini tidak
relevan dengan kebutuhan saya sebab sebagian besar isinya tidak saya ketahui
1 2 3 4 5
27. Kalimat umpan balik setelah latihan, atau komentar - komentar
lain pada pembelajaran ini, membuat saya
merasa mendapat penghargaan bagi
upaya saya.
1 2 3 4 5
28. Keanekaragaman pada
bacaan, tugas, ilustrasi dan lain-lainnya memukau perhatian saya pada
pembelajaran ini
1 2 3 4 5
29. Gaya tulisannya membosankan.
1 2 3 4 5
30. Saya dapat
menghubungkan isi pembelajaran ini dengan hal-hal yang telah saya lihat, saya
lakukan, atau saya pikirkan di dalam kehidupan sehari-hari
1 2 3 4 5
31. Pada setiap halaman terdapat banyak kata yang sangat mengganggu
1 2 3 4 5
32. Saya merasa bahagia menyelesaikan dengan berhasil pembelajaran
ini
1 2 3 4 5
33. Isi pembelajaran ini akan bermanfaat bagi saya.
1 2 3 4
34. Sedikit pun saya tidak memahami materi pembelajaran ini.
1 2 3 4 5
35. Organisasi yang baik
isi materi pembelajaran ini membuat saya percaya diri bahwa saya akan dapat
mempelajarinya
1 2 3 4 5
36. Suatu hal yang sangat menyenangkan mempelajari
pembelajaran yang dirancang dengan baik.
1 2 3 4 5
DAFTAR
PUSTAKA
Sadiman,
A.S., Rahardjo, R., Haryono, A., & Rahadjito. 2009. Media Pendidikan:
pengertian, pengembangan dan pemanfaatannya, edisi 1. Jakarta: Penerbit CV. Rajawali.
Sudjana, N. &
Rivai, A. 1992. Media Pengajaran. Bandung.
http://forum.upi.edu/ v3/index.php?topic=15693,28
januari 2010
Zul
Fajri, EM & Senja, A, R. Kamus
Lengkap Bahasa Indonesia.
Jakarta:
Penerbit Difa Publisher.
Wikipedia Bahasa Indonesia,
Definisi Seni Rupa. http://id.wikipedia.org/wiki/
seni_rupa
loading...
No comments:
Post a Comment