loading...
Assalamualaikum wr wb......
Pada artikel pendidikan berikut
ini ada beberapa gaya belajar yang bisa diterapkan pada anak didik kita, yang pertama :
1. Belajar dengan kata-kata.
Gaya ini bisa kita mulai dengan mengajak seorang teman yang senang bermain dengan bahasa, seperti bercerita dan membaca serta menulis. Gaya belajar ini sangat menyenangkan karena bisa membantu kita mengingat nama, tempat, tanggal, dan hal-hal lainya dengan cara mendengar kemudian menyebutkannya.
2. Belajar dengan pertanyaan.
Bagi sebagian orang, belajar makin efektif dan bermanfaat bila itu dilakukan dengan cara bermian dengan pertanyaan. Misalnya, kita memancing keinginan tahuan dengan berbagai pertanyaan. Setiap kali muncul jawaban, kejar denganpertanyaan, hingga didapatkan hasil akhir atau kesimpulan.
3. Belajar dengan gambar.
Ada sebagian orang yang lebih suka belajar dengan membuat gambar, merancang, melihat gambar, slide, video atau film. Orang yang memiliki kegemaran ini, biasa memiliki kepekaan tertentu dalam menangkap gambar atau warna, peka dalam membuat perubahan, merangkai dan membaca kartu.
4. Belajar dengan musik.
Detak irama, nyanyian, dan mungkin memainkan salah satu instrumen musik, atau selalu mendengarkan musik. Ada banyak orang yang suka mengingat beragam informasi dengan cara mengingat notasi atau melodi musik. Ini yang disebut sebagai ritme hidup. Mereka berusaha mendapatkan informasi terbaru mengenai beragam hal dengan cara mengingat musik atau notasinya yang kemudian bisa membuatnya mencari informasi yang berkaitan dengan itu. Misalnya mendegarkan musik jazz, lalu tergeliik bagaimana lagu itu dibuat, siapa yang membuat, dimana, dan pada saat seperti apa lagu itu muncul. Informasiyang mengiringi lagu itu, bisa saja tak sebatas cerita tentang musik, tapi juga manusia, teknologi, dan situasi sosial politik pada kurun waktu tertentu.
5. Belajar dengan bergerak.
Gerak manusia, menyentuh sambil berbicara dan menggunakan tubuh untuk mengekspresikan gagasan adalah salah satu cara belajar yang menyenangkan. Mereka yang biasanya mudah memahami atau menyerap informasi dengan cara ini adalah kalangan penari, olahragawan. Jadi jika Anda termasuk kelompok yang aktif, tak salah mencoba belajar sambil tetap melakukan beragam aktivitas menyenangkan seperti menari atau berolahraga.
6. Belajar dengan bersosialisasi.
Bergabung dan membaur dengan orang lain adalah cara terbaik mendapatinformasi dan belajar secara cepat. Dengan berkumpul, kita bisa menyerap berbagai informasi terbaru secara cepat dan mudah memahaminya. Dan biasanya, informasi yang didapat dengan cara ini, akan lebih lama terekam dalam ingatan.
7. Belajar dengan Kesendirian.
Ada sebagian orang yang gemar melakukan segala sesuatunya, termasuk belajar dengan menyepi. Untuk mereka yang seperti ini, biasanya suka tempat yang tenang dan ruang yang terjaga privasinya. Jika Anda termasuk yang seperti ini, maka memiliki kamar pribadi akan sangat membantu Anda bisa belajar secara mandiri.
Ada orang yang memiliki gaya belajar visual (lebih menggunakan fungsipenglihatan dalam belajar, misalnya film, contoh-contoh gambar, warna warni), auditif (lebih menggunakan fungsi pendengaran,misalnya rekaman suara, belajar sambil mendengarkan musik, membaca dengan bersuara), kinestetik (gerakan, misalnya belajar sambil menulis rangkuman/inti bahasan), dan taktil (perabaan,misalnya membaca sambil tangan menunjuk kata-kata yang dibaca). Bagaimana cara belajar yang dipilih seseorang harus disesuaikan dengan gaya belajarnya, sehingga proses belajarnya akan berlangsung efektif.
Seseorang yang memiliki kebiasaan belajar tertentu akan me ngalami kesulitan bila harus mengubah kebiasaannya tersebut. Disinilah peran guru dan orangtua agar selalu mengevaluasi apakah kebiasaan belajar anak tersebut membawa kepada pencapaian tujuan belajar atau tidak. Bila ya, ia bisa mempertahankannya, bila tidak, mau tidak mau ia harus mengubahnya dengan kebiasaan lain yang akan lebih efektif untuk mencapai tujuan belajar.
Untuk dapat mencapai tujuan belajar (belajar dengan
efektif), maka hal-hal yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut:
Mengumpulkan dan
mengelompokkan bahan yang harus dipelajari.
Seseorang akan belajar dengan efektif kalau ia membuat
suatu persiapan belajar yang akan dilakukannya. Persiapan yang dilakukan dengan
baik akan membantu menyelesaikan tugas-tugas belajar. Misalnya, tugas mana yang
perlu diselesaikan terlebih Dahulu, buku-buku/bahan-bahan mana yang harus
disiapkan, materimana yang harus dipelajari atau bab mana
yang harus dicicil untuk persiapan ujian, dan sebagainya.
Membagi
waktu/membuat jadwal belajar.
Banyaknya informasi yang dapat diproses oleh sistem ingatan manusia pada
saat tertentu itu terbatas, sehingga perlu adanya kesiapan mental demi efisiensi dan
tercapainya tujuan belajar. Karena itu, buatlah jadwal kerja/belajar. Dengan
jadwal kerja tersebut kita dapat membagi waktu antara mempelajari materi, mengerjakan tugas serta kegiatan-kegiatan
lain sehingga waktu yang tersedia dapat dimanfaatkan seefisien mungkin.
Pembagian waktu ini harus mempertimbangkan banyak dan beratnya materi yang
harus dipelajari sertakemampuan kita
mencerna materi tersebut. Makin banyak atau berat materi yang
harus dipelajari, makin banyak waktu yang harus disediakan. Tentu saja juga
harus disediakan waktu untuk istirahat, akan tetapi pada waktunya belajar,
perhatian harus dicurahkan pada pelajaran atau tugas yang dihadapi.
Bersikap optimis
dan berpikir positif
Sikap optimis berarti belajar dengan tekun dengan
harapan bahwa hasilnya akan lebih baik daripada belajar dengan sembarangan.
Berpikir positif dalam hal ini
berarti berprinsip bahwa hasil yang baik hanya akan didapatkan dari usaha yang
optimal; usaha yang kuat bukan tanda ketidakmampuan mencerna materi, tetapi justru menunjukkan kesungguhan.
Segera memulai
belajar, tidak menunda-nunda.
Kelebihan beban informasi akan menimbulkan kecemasan dan mengurangi
keefektifan pemrosesan informasi. Oleh karena itu, janganlah menunda-nunda belajar.
Disamping itu, tugas atau pekerjaan yang selalu ditunda, cenderung untuk tidak dikerjakan. Apa yang menurut rencana harus diselesaikan, maka kerjakanlah sesuai dengan rencana semula. Pada mulanya kadang-kadang kita enggan untuk mengerjakan sesuatu, akan tetapi kalau kita timbulkan niat untuk segera memulai, seberapapun hasilnya, maka kalau
sudah dimulai kita akan berusaha dan terpacu untuk menyelesaikannya.
Membuat
catatan/rangkuman
Rangkuman yang dibuat dengan menggunakan kata-kata
sendiri akan banyak membantu pada saat akan mengulangi pelajaran karena secara
garis besarsudah tercatat di situ. Gunakan
singkatan-singkatan/istilah-istilah yang akan memudahkan kita mengingat materi tertentu serta memberikan efisiensi dalam mencatat, sehingga waktu
kita tidak habis untuk mencatat tetapi dapat digunakan untuk mempelajari materi. Dari penelitian diketahui bahwa lebih dari
60%informasi diproses secara visual.
Oleh karena itu, buatlah catatan semenarik mungkin, rapi, sistematis,beri warna
pada bagian-bagian materi yang dianggap penting, bila perlu gunakan grafik, tabel, matriks, atau bagan (tapi jangan
berlebihan).
Kerjakan latihan
soal, diskusi dengan orang lain.
Mengasosiasikan/menghubungkan materi yang dipelajari dengan sesuatu yang bermakna atau
hal-hal nyata akan sangat membantu untuk mengingat atau memahami materi tersebut.
Selain itu, waktu merupakan faktor yang berperan penting dalam terjadinya proses lupa. Oleh karena
itu, informasi
yang masuk kedalam ingatan akan lebih lama diingat dan mudah dipahami bila setelah informasi tersebut masuk segera dilatih untuk diingat kembali. Salah satu caranya adalah dengan mengerjakan latihan-latihan soal atau berdiskusi dengan orang lain.
yang masuk kedalam ingatan akan lebih lama diingat dan mudah dipahami bila setelah informasi tersebut masuk segera dilatih untuk diingat kembali. Salah satu caranya adalah dengan mengerjakan latihan-latihan soal atau berdiskusi dengan orang lain.
Nah demikian
artikel pendidikan tentang cara belajar efektif dan agar tujuan belajar efektif
tercapai , semoga dapat bermanfaat bagi kita semua. Terima kasih sudah
berkunjung....
loading...
No comments:
Post a Comment