loading...
Seni rupa
adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap
mata dan dirasakan dengan rabaan. Kesan ini diciptakan dengan mengolah konsep garis, bidang, bentuk, volume, warna, tekstur, dan pencahayaan dengan acuan estetika.Seni
rupa dibedakan ke dalam tiga kategori, yaitu seni
rupa murni atau seni murni, kriya, dan desain. Seni rupa murni mengacu kepada karya-karya yang hanya
untuk tujuan pemuasan eksresi pribadi, sementara kriya dan desain lebih
menitikberatkan fungsi dan kemudahan produksi.Secara kasar terjemahan seni rupa
di dalam Bahasa Inggris adalah fine art. Namun sesuai perkembangan dunia
seni modern, istilah fine art menjadi lebih spesifik kepada pengertian seni
rupa murni untuk kemudian menggabungkannya dengan desain dan kriya ke dalam
bahasan visual arts.
Seni rupa murni
Seni rupa murni mengacu kepada karya-karya yang
hanya untuk tujuan pemuasan eksresi pribadi, sementara kriya dan desain lebih
menitikberatkan fungsi dan kemudahan produksi.
Seni lukis
Secara historis, seni lukis
sangat terkait dengan gambar.
Peninggalan-peninggalan prasejarah memperlihatkan bahwa sejak ribuan tahun yang
lalu, nenek moyang manusia telah mulai
membuat gambar pada dinding-dinding gua untuk
mencitrakan bagian-bagian penting dari kehidupan. Sebuah lukisan atau gambar
bisa dibuat hanya dengan menggunakan materi yang sederhana seperti arang, kapur, atau bahan
lainnya. Salah satu teknik terkenal gambar prasejarah yang dilakukan
orang-orang gua adalah dengan menempelkan tangan di dinding
gua, lalu menyemburnya dengan kunyahan dedaunan atau batu mineral
berwarna. Hasilnya adalah jiplakan tangan berwana-warni di
dinding-dinding gua yang masih bisa dilihat hingga saat ini. Kemudahan ini
memungkinkan gambar (dan selanjutnya lukisan) untuk berkembang lebih cepat
daripada cabang seni rupa lain seperti seni patung dan seni keramik.
Seperti gambar, lukisan kebanyakan dibuat di atas bidang
datar seperti dinding, lantai, kertas, atau kanvas. Dalam
pendidikan seni rupa modern di Indonesia, sifat ini disebut juga dengan dwi-matra (dua dimensi, dimensi datar).
Objek yang sering muncul dalam karya-karya purbakala
adalah manusia, binatang, dan
objek-objek alam lain seperti pohon, bukit, gunung, sungai, dan laut. Bentuk dari objek yang digambar
tidak selalu serupa dengan aslinya. Ini disebut citra dan itu sangat
dipengaruhi oleh pemahaman si pelukis terhadap objeknya. Misalnya, gambar
seekor banteng
dibuat dengan proporsi
tanduk yang luar biasa besar dibandingkan dengan ukuran tanduk asli.
Pencitraan ini dipengaruhi oleh pemahaman si pelukis yang menganggap tanduk
adalah bagian paling mengesankan dari seekor banteng. Karena itu, citra
mengenai satu macam objek menjadi berbeda-beda tergantung dari pemahaman budaya masyarakat
di daerahnya.
Pada
satu titik, ada orang-orang tertentu dalam satu kelompok masyarakat prasejarah
yang lebih banyak menghabiskan waktu untuk menggambar daripada mencari makanan. Mereka
mulai mahir membuat gambar dan mulai menemukan bahwa bentuk dan susunan rupa tertentu,
bila diatur sedemikian rupa, akan nampak lebih menarik untuk dilihat daripada
biasanya. Mereka mulai menemukan semacam cita-rasa keindahan dalam kegiatannya
dan terus melakukan hal itu sehingga mereka menjadi semakin ahli. Mereka adalah
seniman-seniman
yang pertama di muka bumi
dan pada saat itulah kegiatan menggambar dan melukis mulai condong menjadi
kegiatan seni.
Seni
lukis zaman klasik
Seni lukis zaman klasik
kebanyakan dimaksudkan untuk tujuan:- Mistisme (sebagai akibat belum berkembangnya
agama)
- Propaganda
(sebagai contoh grafiti di reruntuhan kota Pompeii),
Seni lukis zaman pertengahan
Sebagai akibat terlalu kuatnya pengaruh agama di zaman
pertengahan, seni lukis mengalami penjauhan dari ilmu
pengetahuan. Ilmu pengetahuan dianggap sebagai sihir yang bisa
menjauhkan manusia dari pengabdian kepada Tuhan. Akibatnya,
seni lukis pun tidak lagi bisa sejalan dengan realitas.
Kebanyakan lukisan di zaman ini lebih berupa simbolisme, bukan
realisme. Sehingga sulit sekali untuk menemukan lukisan yang bisa dikategorikan
"bagus".
Lukisan pada masa ini digunakan untuk alat propaganda dan religi.
Beberapa agama yang melarang penggambaran hewan dan manusia mendorong
perkembangan abstrakisme (pemisahan unsur bentuk yang "benar" dari
benda).
Seni
lukis zaman Renaissance
Berawal
dari kota Firenze. Setelah
kekalahan dari Turki,
banyak sekali ilmuwan
dan budayawan (termasuk pelukis) yang menyingkir dari Bizantium
menuju daerah semenanjung Italia sekarang. Dukungan dari keluarga deMedici yang menguasai kota
Firenze terhadap ilmu pengetahuan modern dan seni membuat sinergi keduanya menghasilkan
banyak sumbangan terhadap kebudayaan baru Eropa. Seni
rupa menemukan jiwa barunya dalam kelahiran kembali seni zaman klasik. Sains di
kota ini tidak lagi dianggap sihir, namun sebagai alat baru untuk merebut
kembali kekuasaan yang dirampas oleh Turki. Pada akhirnya, pengaruh seni di
kota Firenze menyebar ke seluruh Eropa hingga Eropa Timur.
Tokoh yang banyak dikenal dari masa ini adalah:- Tomassi
- Donatello
- Leonardo da Vinci
- Michaelangelo
- Raphael
Art
nouveau
Revolusi Industri di Inggris telah
menyebabkan mekanisasi di dalam banyak hal. Barang-barang dibuat dengan sistem
produksi massal dengan ketelitian tinggi. Sebagai dampaknya, keahlian tangan
seorang seniman tidak lagi
begitu dihargai karena telah digantikan kehalusan buatan mesin. Sebagai
jawabannya, seniman beralih ke bentuk-bentuk yang tidak mungkin dicapai oleh
produksi massal (atau jika bisa, akan biaya pembuatannya menjadi sangat mahal).
Lukisan, karya-karya seni rupa, dan kriya diarahkan kepada kurva-kurva halus
yang kebanyakan terinspirasi dari keindahan garis-garis tumbuhan di alam.
Seni grafis
Seni patung
Seni instalasi
Seni pertunjukan
Seni keramik
Seni film
Seni koreografi
Seni fotografi
Desain
Arsitektur
Desain grafis
Desain interior
Desain busana
Desain produk
Kriya
Kriya tekstil
Kriya kayu
Kriya keramik
Kriya rotan
Kriya Logam
loading...
No comments:
Post a Comment